Menyusui secara alami (dengan ASI) kini sudah menjadi hal yang biasa di negara Barat khususnya, dan dunia pada umumnya. Adapun kita, muslimin, maka sungguh kita telah mengikuti metode pengajaran agama kita yang begitu hanif, yaitu menyusui bayi selama dua haul (dua tahun) untuk memberikan masa yang cukup kepada bayi dalam pemeliharaan dan membangun jaringan organ tubuhnya, serta memberikan kesempatan kepada ibu untuk mengembalikan keadaannya dari hal-hal yang hilang ketika mengandung seperti zat iodium dan zat lainnya. Hal ini karena persiapan sang ibu dalam menjaga berat badan dan menghilangkan kelebihan zat-zat yang berbahaya dari badannya.

Dan Nabi Muhammad shallallhu ‘alaihi wasallam pun dahulu disusui oleh Halimah Sa’diyah, padahal saat itu juga ada susu sapi, kambing, atau yang lainnya. Sebab, pada ASI ada rahasia ilahi yang sampai kini kita tidak mengetahui hikmahnya kecuali baru sedikit sekali.

Dan kini, pandangan dunia kontemporer sudah tertuju kepada ASI. Hal ini karena sesuai hasil penelitian ilmiah bahwa ASI memberikan manfaat yang sangat banyak –yang tidak diperoleh melalui susu hewan– kepada bayi, khususnya pada 6 bulan pertama. ASI pada masa itu bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya kematian bayi dan berpengaruh kepada bayi ketika menjadi besar atau dewasa. ASI menambah kemampuan mata dan kecerdasan bayi, meminimalisir kemungkinan terkena kanker dan osteoporisis (kekeroposan tulang). Bahkan para praktisi pendidikan anak AS dan praktisi Univ. Al-Kandi untuk anak-anak AS menyarankan agar anak yang baru lahir tidak mengkonsumsi makanan apapun kecuali ASI sampai usia 6 bulan pertama.

Dari sisi lain, menyusui anak melalui ibu yang menderita diabets tahap pertama yang sudah menggunakan insulin, maka hal itu apa-apa. Sebab, hal itu tidak meresap ke dalam ASI. Maka, ibu yang menyusui, walaupun terkena diabets tahap pertama ini, tetaplah menyusui anaknya tersebut secara langsung sejak hari pertama ia melahirkan, sebab sang bayi kemungkinan mengalami kekurangan kadar gula selama dalam kandungan. Seorang anak dengan menyusui melalui ASI ibunya bisa meminimalisir kemungkinan terkena penyakit diabets selama hidupnya. (Abm)

Sumber: Majalah Al-Usrah (Riyadh-KSA) No. 122/Jum. Ulaa 1424H