Berkaitan dengan datangnya bulan Ramadhan yang penuh berkah, kami ingin menghadiahkan kepada saudara pembaca sekalian untaian-untaian nasehat yang berharga seputar masalah puasa Ramadhan kita, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita termasuk orang yang mendengarkan nasehat dan mengikuti yang terbaik dari nasehat-nasehat itu. Di antara nasehat-nasehat itu adalah sebagai berikut:

1. Bersemangatlah untuk menjadikan bulan yang penuh berkah ini momen untuk muhasabah dan menyusun langkah-langkah kedepan dari amal-amal kita dan untuk memperbaiki kualitas hidup kita, khusunya kehidupan agama kita.

2. Bersemangatlah untuk menjaga shalat Tarawih berjama’ah bersama imam sampai selesai, supaya dicatat bagi kita pahala shalat semalam penuh. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

((من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب الله له قيام ليلة)).

”Barang siapa yang shalat (Tarawih) bersama imam hingga selesai, ditulis baginya pahala shalat malam penuh.” (shahih, HR. Ahmad, at-Tirmidzi rahimahumallah)

3. Jauhilah perilaku boros dan berlebih-lebihan dalam makanan harta dan yang lainnya, karena sikap boros adalah perbuatan yang diharamkan, dan mengurangi jatah kita dalam bershadaqah, padahal kita akan mendapatkan pahala dengannya.

4. Bertekad dengan sunguh-sungguh untuk istiqomah dan tetap meneruskan kegiatan-kegiatan ibadah kita yang kita lakukan di bulan Ramadhan ini, pada bulan-bulan berikutnya, sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَحَبُّ الْعَمَلِ إِلَى اللهِ مَا دَاوَمَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ وَإِنْ قَلَّ

“Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara kontinyu sekalipun sedikit”.(Muslim)
Dan ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya:

أَيُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: “أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Perbuatan apakah yang paling dicintai Allah?” Maka beliau menjawab:” perbuatan yang dilakukan secara kontinyu sekalipun sedikit”. (Bukhari).

5. Ambilah pelajaran dan ibrah dari masa lalu dan silih bergantinya keadaan sebagai acuan dalam melangkah di masa yang akan datang.

6.Bulan Ramadhan adalah bulan ibadah dan amal, bukan bulan untuk tidur-tiduran dan malas-malasan.

7. Biasakan lisan kita untuk senantiasa berdzikir dan janganlah kita menjadi orang yang tidak berdzikir kepada Allah kecuali sangat sedikit.

8. Ketika merasakan lapar, ingatlah bahwa kita lemah dan tidak bisa lepas dari makanan dan nikmat-nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lain.

9. Manfaatkanlah kesempatan di bulan ini untuk menghindarkan secara totalitas dan terus-menerus dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan bahkan cenderung membawa mudharat (bahaya)

10.Ketahuilah bahwa amalan adalah amanat, maka periksalah dan koreksilah dirimu, apakah sudah menunaikannya sesuai yang diinginkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

11.Bersegeralah untuk meminta maaf dari orang-orang yang pernah engkau zhalimi (aniaya dan sakiti), sebelum mereka mengambil kebaikan-kebaikanmu (di akherat kelak)

12. Bersemangatlah untuk memberikan makanan buka puasa, supaya engkau mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang berpuasa itu.[

]
من فطر صائمًا كان له مثل أجر الصائم، من غير أن ينقص من أجر الصائم شيء

”Barang siapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, maka baginya seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun.”(HR. at-Tirmidzi, ath-Thabrani dll)

13. Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Mahapemurah dan Mahapenyayang lagi menerima taubat dari orang-orang yang bertaubat dan Dia Subhanahu wa Ta’ala juga Mahapedih siksaannya.

14. Apabila engkau melakukan perbuatan maksiat dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutupinya, maka ketahuilah bahwa hal itu adalah teguran bagimu supaya kamu bertaubat. Maka bersegeralah bertaubat dan bertekadlah untuk tidak kembali kepada kemaksiatan yang serupa.
15.Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala membolehkan kita menyenangkan diri (bersantai) dengan sesuatu yang tidak haram, akan tetapi berlebih-lebihan dan menjadikan seluruh waktu kita untuk bersantai-santai dan membuat kita kehilangan kesempatan untuk menambah kebaikan maka hal itu tidak boleh.

16. Bersemangatlah untuk menambah pengetahuan kita terhadap tafsir al-Qur’an, hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sirah, dan ilmu-ilmu agama. Dan menuntut ilmu itu adalah ibadah.

17. Jauhilah teman-teman yang buruk, dan bersemangatlah untuk berteman akrab dengan orang-orang baik dan shalih.

18. Sesungguhnya membiasakan diri untuk bersegera (datang lebih awal) ke masjid adalah salah satu tanda yang menunjukkan besarnya kerinduan seseorang terhadap ibadah dan bermunajat (berdo’a) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

19. Bersemangatlah untuk mengarahkan orang-orang yang ada di bawah kepemimpinanmu, kepada hal-hal yang bermanfaat bagi mereka untuk agama mereka, karena mereka lebih bisa menerima pengarahan darimu daripada nasehat dari selainmu.

20. Jangan memperbanyak jenis makanan ketika berbuka, karena hal ini menyibukkan keluarga kita (orang yang menyiapkan makan tersebut) dari mengambil faidah pada siang hari bulan Ramadhan dalam membaca al-Qur’an dan ibadah-ibadah yang lainnya.

21.Kurangi pergi ke pasar pada malam bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam akhir bulan Ramadhan, supaya engkau tidak kehilangan kesempatan-kesempatan berharga pada malam tersebut.

22. Bersemangatlah untuk menghidupkan malam-malam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, karena malam-malam itu adalah malam yang penuh keutamaan dan di dalamnya ada malam lailatul Qodar yang dia lebih baik dari seribu bulan.

23.Hati-hatilah dari memutus puasa tanpa udzur, karena barang siapa memutus puasa tanpa udzur dia tidak bisa mengganti walaupun puasa sapanjang hari.

24. Berikan kesempatan dirimu untuk beritikaf walupun sementara.

(Sumber:Diterjemahkan dengan sedikit perubahan dari “An-Nashaih al-Ghaliyah” dari kitab al-Hadiiqah al-Yaani’ah karya Syaikh ‘Abdullah bin Jaarulah al-Jaarilah oleh Abu Yusuf Sujono)