Reporter: Abu Muhammad ibn Shadiq

Setelah dua bulan berjalan dalam aktivitas layanan tanggap darurat dan assesment da’wah dan sosial, maka SIWAKZ ALSOFWA memutuskan akan melakukan program penataan Da’wah Islam dan Sosial di NAD. SIWAKZ ALSOFWA sebagai institusi penggali, pengelola, dan penyalur Shadaqah, Infaq, Wakaf, Kafarat, dan Zakat sekaligus relawan resmi utusan BAKORNAS PBP dengan lebih dari 80 relawan yang berkiprah di NAD mulai awal Januari hingga kini masih melakukan berbagai layanan:

  • Evakuasi mayat;

  • Pembersihan masjid dan meunasah dari puing-puing dan kotoran;

  • Pembersihan gedung-gedung sekolah;

  • Layanan logistik untuk pengungsi, baik yang di tenda maupun yang tinggal bersama masyarakat; dan

  • Layanan Da’wah dan pendampingan sosial.

Mulai akhir Februari ini, SIWAKZ ALSOFWA akan melakukan penataan da’wah Islan. Hal ini dilakukan dengan cara:

  • Pembukaan formasi lowongan da’i untuk di NAD (khusus warga lokal NAD);

  • Penataran calon da’i selama 2 pekan;

  • Pengiriman relawan khusus Da’i untuk melakukan pendampingan terhadap da’i-da’i baru yang akan diterjunkan di NAD;

  • Pendampingan terhadap masyarakat pengungsi dan masyarakat sekitarnya.

Ketua SIWAKZ ALSOFWA mengatakan, “Kami juga akan mengadakan berbagai kegiatan ilmiah Islam di kampus-kampus dan sekolah menengah, seperti: sanlat, bedah buku, dan diskusi interaktif seputar materi keislaman. Disamping itu, kami juga sedang menggalang dana untuk program yang sangat strategis, yaitu PMU (Pesantren Mahasiswa Unggulan). Program ini adalah program pengkaderan para mahasiswa terbaik dari berbagai strata mulai S-1 sampai S-3. Program ini kami sinergikan dengan kurikulum yang sudah disiapkan oleh Departemen Da’wah, Divisi Kurikulum Pendidikan Islam Unggulan. Plot dari PMU ini adalah para alumni perguruan tinggi di NAD akan menjadi manusia yang tidak hanya encer otaknya, akan tetapi shalih hati dan agamanya. Shalih hati karena ia memiliki keshalihan sosial yang bisa dibanggakan, dan shalih agamanya karena ia benar keimanan dan ketaqwaannya. Untuk program ini kami sedang menggalang dana sekitar 5,5 milliar untuk 6 tahun. Dana sebesar ini diperuntukkan khusus untuk pengkaderan 20 mahasiswa S-1, 10 S-2, dan 5 orang S-3.”

Demikian program yang akan dikembangkan oleg SIWAKZ ALSOFWA yang sebentar lagi akan memberangkatkan sejumlah da’i, praktisi pendidikan tinggi dan social worker sebagai pelaksanaan tahapan ini. (abm)