Berdasarkan informasi terbaru yang disampaikan seorang wartawan situs Islam terkenal di Timur Tengah yang kebetulan berada di ibukota Iraq, Baghdad dari beberapa sumber terpercaya menyebutkan, pasukan Amerika telah menggeledah kantor pusat milisi Badar, sayap militer bentukan Dewan Tinggi Revolusi Islam di Iraq milik kaum Syi’ah dan melepaskan puluhan pemuda dari kaum Sunni yang disekap di sana.

Seperti yang berhasil dikorek wartawan tersebut dari sebuah sumber di kementerian pertahanan Iraq -bentukan tentara pendudukan- disebutkan, operasi penggeledahan itu dilakukan hari Ahad lalu. Ia menyiratkan, beberapa sumber di dalam militer Amerika menginformasikan bahwa satuan militer Amerika yang menggeledah kantor pusat milisi Badar tersebut telah menemukan puluhan tahanan dari kaum Sunni di beberapa penjara rahasia milik milisi tersebut yang dalam kondisi mengenaskan. Mereka nampak mengalami siksaan fisik yang berat. Begitu tiba di sana, pasukan Amerika tersebut langsung melepaskan tahanan tersebut dan memenjara beberapa anggota milisi Badar yang ada di situ.

Sumber itu menguatkan, adanya laporan yang disampaikan beberapa partai Sunni kepada sekjen PBB, Kofi Anan ketika berkunjung ke ibukota Iraq, Baghdad telah mendorong pasukan pendudukan itu untuk menggeledah kantor pusat milisi Badar dan mencari beberapa tahanan sebagai tindak lanjut atas laporan yang disampaikan beberapa partai Sunni tersebut. Laporan itu sendiri berisi bukti-bukti keberadaan puluhan warga Iraq dari kaum Sunni yang ditahan di beberapa penjara rahasia tidak resmi, milik milisi Badar yang dipantau beberapa elemen milisi Badar.

Sumber itu menambahkan, diperkirakan dalam waktu dekat, militer Amerika akan memberikan komentarnya seputar kejadian tersebut.

Perlu diketahui, beberapa laporan lengkap mengenai keberadaan penjara-penjara rahasia itu telah disampaikan kepada PBB dan lembaga-lembaga HAM internasional. Hal inilah yang membuat pasukan Amerika gerah dan merasa tertekan, untuk kemudian memutuskan segera bergerak dengan tujuan menutupi celah tersebut. Seperti marak diberitakan pula, ada beberapa lembaga HAM internasional yang saat ini giat melakukan kampanye mengecam keberadaan penjara-penjara rahasia tersebut. Nampaknya, penjara-penjara itu diadakan pasca keluarnya fatwa ulama Syi’ah, as-Sistani dan beberapa ulama rujukan Syi’ah, ditopang oleh milisi Badar (dari sekte Shafawi) serta diback-up oleh pasukan pendudukan Amerika.

Perkembangan tersebut terjadi bersamaan dengan dipublikasikannya beberapa berita baru-baru ini yang menyingkap keberadaan penjara-penjara rahasia Amerika tersebut yang dipantau oleh agen intelijen pusat Amerika (CIA) di negara-negara Timur dan Eropa. (ismo/AH)