Sangat dianjurkan sekali mengunjungi orang-orang shalih, saudara, tetangga, teman dan kerabat, menghormati, menghargai dan menjalin hubungan baik dengan mereka, dan pelaksanaannya bervariasi sesuai dengan kondisi, kedudukan dan keluasan waktu mereka.

Seyogyanya mengunjungi mereka pada kondisi yang tidak dibenci oleh mereka namun pada waktu yang disukai oleh mereka.
Dalam bab ini terdapat banyak sekali hadits dan atsar yang masyhur.

Di antara yang paling baik adalah apa yang kami riwayatkan dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,

أَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى، فَأَرْصَدَ اللهُ سبحانه و تعالى عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ، قَالَ: أَيْنَ تُرِيْدُ؟ قَالَ: أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هذِهِ الْقَرْيَةِ، قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ: لاَ، غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللهِ سبحانه و تعالى، قَالَ: فَإِنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللهَ سبحانه و تعالى قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيْهِ.

“Bahwasanya seorang laki-laki mengunjungi saudaranya di suatu desa lain, maka Allah memerintahkan seorang malaikat duduk mengawasinya di jalannya, ketika dia tiba di tempat itu, maka malaikat tersebut bertanya, ‘Ke mana kamu akan pergi?’ Dia menjawab, ‘Saya bermaksud mengunjungi saudaraku di desa ini.’ Malaikat itu bertanya, ‘Apakah kamu memiliki suatu nikmat (baca: barang) yang kamu urusi padanya?’ Dia menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah Subhanahu waTa`ala.’ Malaikat pun berkata, ‘Sesungguhnya saya adalah utusan Allah kepadamu untuk mengabarkan bahwa Allah telah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena-Nya’.”

Saya berkata, “مَدْرَجَتُهُ” bermakna jalannya, sedang “تَرُبُّهَا” maknanya menjaga, memelihara dan mendidiknya, sebagaimana seorang laki-laki yang mendidik anaknya.

Kami meriwayatkan dalam kitab at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, juga dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ عَادَ مَرِيْضًا أَوْ زَارَ أَخًا لَهُ فِي اللهِ سبحانه و تعالى، نَادَاهُ مُنَادٍ: بِأَنْ طِبْتَ، وَطَابَ مَمْشَاكَ، وَتَبَوَّأْتَ مِنْ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً.

‘Siapa yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya seagama karena Allah, maka seorang penyeru (dari malaikat) berseru, ‘Kamu baik dan jalanmu penuh kebaikan serta kamu menduduki suatu tempat di surga.

Sumber : Ensiklopedia Dzikir Dan Do’a, Imam Nawawi, Pustaka Sahifa Jakarta. Disadur oleh Yusuf Al-Lomboky