وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَآءَاتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {63} ثُمَّ تَوَلَّيْتُم مِّن بَعْدِ ذَلِكَ فَلَوْلاَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَكُنتُم مِّنَ الْخَاسِرِينَ {64} وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنكُمْ فيِ السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ {65} فَجَعَلْنَاهَا نَكَالاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ {66}

Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat gunung (Thursina) di atasmu (seraya kami berfirman): ‘Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertaqwa’,[63]. Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang yang rugi,[64]. Dan sesungguhnya telah Kami ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka:’Jadilah kamu kera yang hina’,[65]. Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa”.[66]. {Q,.s.al-Baqarah/02:63-66}

Makna Ayat Secra Global

Al-Haq ‘Azza Wa Jalla mengingatkan orang-orang Yahudi akan kejadian-kejadian yang pernah menimpa para pendahulu mereka semoga saja dengan begitu mereka mau mengambil pelajaran; Dia Ta’ala memulai dengan mengingatkan kejadian perihal keengganan mereka mengamalkan kitab Taurat dan kengototan mereka terhadap hal tersebut hingga Allah mengangkat gunung (Thursina) ke atas mereka lalu jadilah ia seperti bayang-bayang diatas kepala-kepala mereka. Ketika itulah, mereka baru mau mendengar, hanya saja setelah itu mereka kembali lagi ke kondisi semula dan tidak menepati komitmen yang telah mereka buat. Sebagai akibatnya, mereka selayaknya pantas mendapatkan kerugian andai saja bukan karena rahmat (kasih sayang) Allah terhadap mereka.

Sebagaimana, Allah juga mengingatkan mereka akan tindak kriminal yang telah dilakukan oleh sebagian para pendahulu mereka, yaitu bahwa ketika itu Allah mengharamkan atas mereka berburu pada hari Sabtu, lalu sekelompok mereka berupaya berbuat licik (merekayasa) terhadap syari’at tersebut agar dengannya mereka dapat berburu. Kemudian Allah mengazab mereka dengan merubah rupa mereka menjadi kera-kera dan menjadikan apa yang terjadi terhadap mereka mereka tersebut sebagai pelajaran dan peringatan bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran dan peringatan. [Ays]

Makna Ayat Per-Penggalan

Ayat 63

Firman-Nya (artinya):
{Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu ..} : ini merupakan sisa dari khithab (surat pernyataan) kepada orang-orang Yahudi. Dalam hal ini, Allah mengambil perjanjian dari mereka agar mengamalkan syari’at-Nya terhadap mereka di dalam kitab Taurat dan beriman kepada para Rasul Allah.

{dan Kami angkat gunung (Thursina) di atasmu…}: kata ‘Thur’ di dalam teks asli ayat maknanya adalah nama sebuah gunung dimana Allah berbicara langsung kepada Musa. Mayoritas Ahli Tafsir menyebutkan bahwa tatkala Musa datang kepada Bani Israil dengan membawa Luh-luh (kepingan dari batu atau kayu) yang tertulis padanya isi Taurat, beliau berkata kepada mereka: “Ambillah ia dan komitmenlah dengannya”. Mereka berkata: “Tidak, kecuali Allah berbicara dengan hal itu kepada kami sebagaimana Dia telah berbicara kepadamu”. Maka Allah memerintahkan para malaikat untuk mencabut salah satu bukit dari bukit-bukit yang ada di Palestian, panjangnya satu Farsakh sepertinya. Demikian pula, kamp yang mereka tempati dibuat menjadi seperti bayang-bayang, lalu dikatakanlah kepada mereka:

{(seraya Kami berfirman): ‘Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu…} : makna kata ‘Bi Quwwah’ dalam teks asli/Arab ayat ini adalah “dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian”, kalian harus menepati perjanjian dan jangan disia-siakan sebab bila tidak, bukit/gunung akan dijatuhkan ke atas kalian, maka bersujudlah mereka sebagai ungkapan taubat kepada Allah dan mengambil taurat dengan perjanjian. Sedangkan maksud firman-Nya (artinya): { dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya}: hendaknya dihafal dan dijaga oleh mereka sehingga mereka mengetahui dan mengamalkannya. [Zub]
{ agar kamu bertaqwa’”}

Ayat 64
Firman-Nya (artinya):
{Kemudian kamu berpaling…} : yang dimaksud disini adalah perpaling dari perjanjian yang telah diambil dari mereka { setelah (adanya perjanjian) itu } yakni, setelah diangkatnya bukit tersebut diatas kepala-kepala mereka seakan bayang-bayang diatas mereka. [Zub]

{maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu…} : yaitu (jika tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu) dengan menganugerahi kamu dengan keMahalemahlembutan-Nya dan ke-Mahakasihsayang-Nya hingga kamu menampakkan pertobatan. [Zub]

{ niscaya kamu tergolong orang yang rugi } : maknanya sama dengan kalimat لخسرتم (niscaya kalian telah merugi). [Zub]

Ayat 65
Firman-Nya (artinya):
{ Dan sesungguhnya telah Kami ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu …} : mereka adalah orang-orang Yahudi Aylah. Orang-orang Yahudi dahulu diperintahkan untuk beristirahat pada hari Sabtu dan tidak boleh melakukan aktifitas namun mereka berbuat licik (merekayasa) bagaimana bisa berburu dengan memancing ikan-ikan hiu di sana. Kisah tentang mereka ini akan dibicarakan pada surat al-A’raf secara rinci dan luas dari ayat 162-166. [Zub]

{lalu Kami berfirman kepada mereka:’Jadilah kamu kera yang hina’} : yakni mereka telah dirubah rupa menjadi kera-kera disertai pengusiran dan kehinaan. [Zub]

Ayat 66
Firman-Nya (artinya):
{ Maka Kami jadikan yang demikian itu..} : yakni perkampungan dimana terjadi hal ini, yaitu Aylah. [Zub]

{peringatan…} : dalam ayat tersebut digunakan kata نكالا dimana maknanya adalah الزجر والعقاب (peringatan dan sanksi/siksaan). [Zub]

{ bagi orang-orang di masa itu …} : Makna kalimat لما بين يديها dalam ayat tersebut adalah di depan perkampungan tersebut. [Zub]

{dan bagi mereka yang datang kemudian…} : Makna kalimat وما خلفها dalam ayat tersebut adalah di belakang perkampungan tersebut. [Zub]

{ serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa } : yang datang setelah mereka hingga Hari Kiamat. [Zub]

Petunjuk Ayat

Diantara petunjuk ayat diatas, adalah:

  • Kewajiban menepati janji dan perjanjian.
  • Kewajiban menjalankan hukum-hukum syari’at secara tegas, mengingatnya serta melupakannya atau berpura-pura melupakannya.
  • Ketaqwaan tidak akan sempurna dari seorang hamba kecuali bila menjalankan syari’at secara tegas dan penuh tekad.
  • Keharaman berbuat licik demi melanggar sesuatu yang diharamkan sehingga menjadi boleh dan betapa buruknya kesudahan bagi para pengibul yang melampaui batas. [Ays]

    (Diambil dari Kitab Aysar at-Tafâsîr li Kalâm ‘al-‘Aliy al-Kabîr [disingkat: Ays] karya Syaikh Abu Bakar al-Jazâiriy dan Kitab Zubdatut Tafsir min Fath al-Qadîr [disingkat: Zub] karya DR. Muhammad Sulaiman Abdullah al-Asyqar)