Salah seorang anak lelaki Juha pernah berdoa, “Ya Allah! Wafatkanlah aku sebagaimana Engkau telah mewafatkan Ayahku!”

Seorang lelaki yang mendengar doa tersebut bertanya kepadanya, “Bagaimana Ayahmu wafat? Apakah ia wafat dalam peperangan untuk membela agama Allah?”

Anak lelaki Juha pun menjawab, “Tadi pagi ia memakan sekian banyak sate kambing, kemudian beberapa piring kue, lalu ia naik ke atas atap rumah dan tertidur di sana sambil berjemur di bawah cahaya matahari. Dan hingga kini ia belum terbangun dari tidurnya.”