Akar Pemikiran dan Keyakinan

Dakwah ini adalah kelanjutan dari akidah dan pemahaman agama salaf umat, orang-orang di abad terbaik, dakwah yang menyeru kepada ittiba’ al-Qur`an dan sunnah selaras dengan pemahaman salaf shalih.

Dakwah ini berawal dari Nejed, selanjutnya menyebar ke wilayah sekitarnya dan mencapai masa keemasan bersama pemerintah Kerajaan Saudi Arabiah di dua tanah suci Makkah tahun 1219 H dan Madinah tahun 1220 H.

Pemikiran-pemikiran dakwah ini menyebar pula kepada kaum muslimin di negeri-negeri muslim dan dakwah ini turut memberi pengaruh yang signifikan terhadap gerakan-gerakan perbaikan di dunia Islam di masa itu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dakwah ini tidak selamat dari kebencian para pembenci dan kedengkian para pendengki, mereka melemparkan cap-cap negatif tetapi palsu dan gelar-gelar menakutkan tetapi dusta manakala mereka merasa bahwa dakwah ini mengancam kelangsungan pemikiran mereka, hal ini dilakukan oleh para pengusung bid’ah dan para pendukung aliran-aliran kesesatan. Hal semacam ini lumrah dalam lahan permusuhan antara kebenaran dengan kebatilan, sekalipun akhirnya kebenaranlah yang akan menang dan menghapus kebatilan.

Sebagian pengikut dakwah ini dikritik, di antaranya sebagai contoh, sikap keras dalam mengingkari kemungkaran dan hanya mementingkan perkra-perkara bid’ah dan syirik dengan melalaikan sisi-sisi Islam yang lainnya.

Kritik ini disikapi dengan bijak oleh sebagian pengikut lainnya, pada mereka mulai terlihat perhatian yang sangat kentara terhadap masalah-masalah Islam lainnya secara menyeluruh dalam aktifitas-aktifitas dakwah mereka, tidak sedikit dari mereka mulai memegang kendali kegiatan-kegiatan sosial dan dakwah di berbagai negeri kaum muslimin.

Alhasil, bahwa dakwah Syaikh Ibnu Abdul Wahhab adalah seruan yang mengajak kaum muslimin untuk kembali kepada akidah tauhid yang bersih, berpegang kepada petunjuk salaf shalih. Dakwah ini bepijak kepada al-Qur`an dan sunnah, manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam memahami dalil dan kembali kepadanya, menyeru dibukanya pintu ijtihad dengan syarat dan ketentuannya, menyeru kepada pemurnian tauhid dari noda-noda syirik yang mengotorinya dan menutup segala jalannya.

Inilah satu-satu dakwah dan gerakan perbaikan di zaman modern ini yang mampu menegakkan sebuah negara yang berhukum kepada Islam.

Dari al-Mausu’ah al-Muyassarah, isyraf Dr. Mani’ al-Juhani.