Bersamaan dengan persiapan PEMILU di Iraq yang rencananya akan digelar pada tanggal 15 bulan ini di 18 kabupaten yang nampaknya akan diikuti dengan ketat oleh kaum Sunni Iraq dan oleh sementara kalangan kaum Syi’ah pro pendudukan dan Iran dianggap sebagai ancaman; wartawan situs Islam ‘Mufakkira el-Islam’ yang berada di Najaf, bagian selatan Baghdad seperti informasi yang didapatnya dari sejumlah pemilik hotel wisata di sana akhirnya mengetahui bahwa puluhan warga asal Iran berdatangan silih berganti ke Najaf dalam beberapa hari terakhir ini. Para turis dari Iran ini umumnya menguasai bahasa Arab dengan baik dan memiliki identitas dan paspor palsu. Tindakan ini mereka lakukan untuk persiapan keikutsertaan mereka dalam PEMILU tersebut dan memberikan suara untuk Abdul Aziz Hakem, calon yang didukung oleh tokoh spritual Syi’ah Iraq, Ali as-Sistani.

Seperti yang diambilnya dari keterangan As’ad Husain el-Mousa, pemilik hotel Ahbab el-Husain yang di Najaf, ia mengatakan, pondoknya hingga sekarang telah menjamu lebih dari 565 tamu dari warga Iran yang kesemuanya pandai berbahasa Arab dan ‘logat’ Iraq serta membawa paspor dan identitas lengkap lainnya seperti kartu keluarga (KK) Iraq. Mereka semua tinggal menunggu hari pencoblosan saja. Hotel Ahbab dikenal suka menyambut tamu Iran yang disebut ‘Jema’ah Haji’ asal Iran dan Arab’ ke ‘Marqad’ Ali bin Abi Thalib.

El-Mousa menjelaskan kepada wartawan situs Islam itu, perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata ‘Matahari Teheran’ yang memiliki agency di Najaf tiap harinya mengirimkan sekitar 75 orang warga Iran ke Najaf dan Karbela. Trik seperti ini rupanya sudah terjadi sejak pemilu-pemilu yang lalu.

Dalam pada itu, wartawan situs Islam Timteng itu menyebutkan, keterlibatan aparat kepolisian dan keamanan yang pro pendudukan amat kentara sekali dalam masalah ini. Apalagi mayoritas atau pun seluruh aparat tersebut adalah berasal dari anggota ‘milisi Badar’ pro Iran.

Ia menyiratkan, para aparat kepolisian kota Najaf, demikian pula dengan bupatinya berkilah bahwa warga Iran itu datang bukan karena alasan politis. Mereka dengan enteng mengatakan, “mereka itu adalah para jema’ah ‘haji’ yang berkunjung ke tempat-tempat suci Syi’ah.” Pernyataan itu dikatakan bupati Najaf, az-Zirfi ketika menjawab protes yang dilakukan kalangan agamawan Syi’a lainnya dari sayap pendukung Shadr terkait dengan para keberadaan pendatang ‘ilegal’ asal Iran tersebut, kemarin. (ismo/AH)