Oleh : Ust.Izzuddin Karimi. Lc

Tanya :

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

Ketika ayah saya sakit keras di rumah sakit menjelang wafatnya, ayah saya merasa sangat kepayahan karena sakitnya. 2 hari sebelum wafat, ayah saya masih mampu sholat meskipun dengan berbaring, melafaskan bacaan sholat dari takbir hingga salam. Saat itu ayah saya masih mampu untuk melakukan tayamum, meskipun ditangannya dimasukkan selang dari 2 buah infus. Untuk buang air melalui selang lubang kemaluan yang disalurkan ke kantong dibawah tempat berbaring. Tetapi pada malam hari sebelum hari berikutnya ayah saya wafat, mulai sholat maghrib ayah saya sudah merasa keberatan untuk sholat. Akhirnya saya bujuk untuk tetap melakukan sholat meskipun hanya mampu mengucapkan “Allaahu Akbar”, petang itu ayah saya mengucapkan “Allaahu Akbar” sebanyak 3 kali sebagai pertanda banyaknya jumlah rekaat sholat maghrib, begitu juga sholat isya, dan shubuh, hanya mampu mengucapkan takbir sejumlah rekaat sholat.

Yang sekarang mengganggu pikiran saya adalah pada masa akhir itu, yang sholatnya hanya mampu melafadzkan takbir, ayah saya tangannya sudah tidak mampu lagi untuk bergerak melakukan tayamum. Dan pada itu saya menyesal tidak mentayamumkan ayah saya.

Pertanyaan saya : dosakah ayah saya sehingga Allah tidak berkenan menerima sholat ayah saya yang hanya mampu melafaskan Allaahu Akbar dan tidak mampu bertayamum? Dosakah saya karena tidak berpikiran dan melakukan mentayamumi ayah saya ? Bagaimana?

Saat itu ayah saya dengan lirih bertanya apakah demikian sudah boleh ? Kemudian saya jawab bahwa sudah boleh (semoga dimaafkan Allah karena keadaan Ayah), saya bilang ke ayah nanti di sempurnakan kalau sudah sembuh. Ternyata pukul 11.00 WIB ayah saya wafat. Bagaimana, apakah ayah saya menjadi berdosa karena ketidakpahaman saya ? Syukron Jazakallah atas jawabannya.

Wassalamu’alaikum warhamatullaahi wabarakatuh

Hormat Saya : Ari Basuki

Jawab :

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Amma ba’du.

Semoga Allah merahmati ayah dan Anda, sudah terjadi mas, bagaimana lagi, jangan terlalu disesali, memang semestinya Anda menayamumkan ayah, tetapi mungkin saat itu Anda lupa, semoga Allah memaafkan.

Shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
.