Putra Ashlan Maschadov, presiden Chechnya yang dibunuh secara keji beberapa hari lalu berjanji akan menerusskan cara-cara yang digunakan ayahnya di dalam berjihad dan berjuang hingga Chechnya merdeka.

Seperti dikutip kantor berita Reuters, Ozer, putra Maschadov yang bermukim di Azerbeijan mengatakan, “Saya akan meneruskan cara-cara ayah saya…sekarang saya bersama para pembantunya hidup di luar negeri.”

Ia menyebut pembunuhan secara licik terhadap ayahnya itu sebagai bentuk “terorisme” yang sudah terlebih dahulu dirancang oleh pemerintah Rusia.

Ia juga menambahkan, “Mereka ingin menyanderanya hidup-hidup dan agar terhindar dari serangan-serangan, ia sengaja membiarkan para pengawalnya pergi. Jelas sekali beliau -sama seperti setiap orang Chechnya yang bermartabat- tidak akan pernah punya niat untuk menyerahkan diri.”

Terkait dengan pemberitaan pihak Rusia bahwa syahidnya Maschadov akan dapat menghabisi kelompok perlawanan Chechnya, Ozer menafikan hal itu. Bahkan ia menegaskan bahwa perlawanan akan semakin dahsyat, buktinya setelah syahidnya presiden pertama Chechnya, Jauhar Dodayev tahun 1996, kelompok perlawanan langsung membalasnya. Demikian pula dengan syahidnya Maschadov akan menyebabkan rakyat Chechnya bersatu dan kebencian mereka terhadap Rusia akan semakin bertambah. (ismo/AH)