Di kalangan bangsa Arab syair merupakan kebanggaan, suatu kabilah akan membuat pesta jamuan dalam rangka kelahiran seorang penyair dari mereka, hal ini karena seorang penyair ibarat lidah bagi kabilah tersebut, dia berbicara melalui syairnya tentang kemuliaan dan keluhuran kabilah sehingga dengannya kabilah tersebut dikenal di kalangan kabilah-kabilah yang lain, di samping itu penyair ini akan membela kabilahnya jika ada penyair dari kabilah lain yang menghina atau mencelanya.

Rasulullah saw bangga memiliki Hassan bin Tsabit, dengan syairnya Hassan membela Rasulullah saw dan menangkis hinaan dan celaan orang-orang Quraisy, dan bagi orang-orang Quraisy sendiri syair Hassan ibarat tombak yang merobek tabir aib dan cacat mereka sehingga mereka pun terdiam membisu tidak mampu menjawab.

Hassan adalah Hassan bin Tsabit al-Anshari, seorang sahabat yang berumur panjang, setengah umurnya dia habiskan pada masa jahiliyah dan setengah lagi dia jalani bersama Islam. Hassan adalah salah seorang penyair Arab papan atas pada masanya, setelah dia masuk Islam dia menggunakan syairnya untuk kepentingan Islam dan membela Rasulullah saw dari celaan musuh-musuh beliau, sampai-sampai beliau bersabda, “Balaslah hinaan mereka, ya Allah dukunglah dia dengan Ruhul Qudus.” Hassan wafat tahun 54 H.

Imam Muslim dalam kitab Fadhail Ashhab an-Nabi, Bab Fadhlu Hassan bin Tsabit meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hinalah orang-orang Quraisy karena ia lebih berat bagi mereka daripada lemparan anak panah.” Nabi saw mengundang Ibnu Rawahah, beliau bersabda, “Hinalah mereka.” Lalu Ibnu Rawahah melakukan tetapi tidak memuaskan Rasulullah saw, kemudian beliau meminta Kaab bin Malik kemudian Hassan bin Tsabit, ketika Hassan datang dia berkata, “Saatnya bagi kalian mengutus kepada singa yang memukul dengan ekornya ini.” Kemudian Hassan mengeluarkan lidahnya dan menggerakkannya, dia berkata, “Demi dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku akan mencincang mereka dengan lisanku seperti kulit yang dicincang.” Rasulullah saw bersabda, “Jangan terburu-buru, Abu Bakar adalah orang Quraisy yang paling mengetahui nasab Quraisy, nasabku berasal dari mereka, biarkan Abu Bakar menjelaskan nasabku kepadamu.” Lalu Hassan datang kepada Abu Bakar, kemudian dia kembali dan berkata, “Ya Rasulullah, dia telah menjelaskan nasabmu kepadaku, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku akan mengeluarkanmu dari mereka seperti sehelai rambut yang dikeluarkan dari adonan.” Aisyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda kepada Hassan, “Sesungguhnya Ruhul Qudus selalu mendukungmu selama kamu membela Allah dan rasulNya.” Aisyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Hassan menghina mereka dan mereka terdiam tanpa mampu membalas.” Hassan berkata,

Kamu menghina Muhammad maka aku membelanya
Dan di sisi Allah-lah balasan dari semua itu

Kamu menghina Muhammad yang baik lagi bertakwa
Seorang utusan Allah yang selalu menepati janji

Sesungguhnya bapakku, ibuku dan kehormatanku
Adalah pelindung bagi kehormatan Muhammad dari kalian

Aku kehilangan anak perempuanku jika kalian tidak melihat
Kuda-kuda kami mengepulkan debu di dataran Kada`

Kuda-kuda itu terbang berlomba dengan tali kekangnya
Dengan tombak haus darah yang terhunus di balik lehernya

Kuda-kuda kami terus berpacu dengan kencang
Membuat para wanita mengibaskan debu dari kerudung mereka

Jika mereka membiarkan maka kami berumrah
Dan itulah kemenangan serta tersingkapnya tabir

Jika tidak maka hadapilah peperangan suatu hari
Di mana Allah akan memuliakan siapa yang Dia kehendaki

Allah berfirman, Aku telah mengutus seorang hamba
Yang berkata benar tanpa ada kesamaran

Allah berfirman, Aku telah mengirim pasukan
Orang-orang Anshar yang terbiasa berperang

Apakah orang yang menghina Rasulullah dari kalian
Dengan orang yang memuji dan menolongnya adalah sama

Jibril Utusan Allah ada di pihak kami
Ruhul Qudus yang tidak memilki tandingan.