Pemikiran dan Keyakinan

Salah seorang pemimpin Jamaah, Muhammad Husain Hasyim, menjelaskan akidah Jamaah Anshar Sunnah dalam Risalah Muktamar Umum Jamaah, dia berkata,

“Ini adalah akidah Anshar Sunnah tertuang dalam sepuluh prinsip:

1- Kami meyakini bahwa dasar agama Islam adalah al-Qur`an dan sunnah dengan pemahaman salaf shalih. Adapun para imam ahli ijtihad, para ulama ahli hadits maka mereka adalah imam-imam yang berkhidmat untuk Islam dengan baik, mereka seperti pendidik dan muballigh, kami menyintai, memuliakan, menghormati, membela dan mengikuti mereka namun dengan tetap merenungkan dan memperhatikan sisi-sisi pengambilan dalil bagi siapa yang mampu untuk itu. Kemudian kami siap untuk saling tolong-menolong dalam perkara yang kami sepakati dan saling toleran dalam perkara yang kita perselisihkan selama hal itu dalam perkara ijtihad, tidak mengapa dilakukan dialog dengan tujuan meraih kebenaran dalam iklim ukhuwah Islamiyah.

2- Kami meyakini bahwa sifat sifat Allah adalah sebagaimana Dia menyifati diriNya dan RasulNya menyifatinya, sifat-sifat tersebut hakiki tanpa tasybih, tamtsil, takwil, tahrif dan ta’’thil. Kami diam dalam perkara yang didiamkan oleh para sahabat dan salaf, kami berbicara dalam perkara yang mereka bicarakan, mereka adalah teldan baik bagi kami, kami berupaya menggali hikmah Ilahiyah dari penciptaan dan peletakan sayariat.

3- Kami meyakini kewajiban mengesakan Allah Ta’ala semata dengan berbagai macam ibadah, nadzar, sumpah, istightsah, meminta prtolongan, kemudian kami melawan siapa pun yang memberikan sebagian darinya kepada selain Allah bagi secara langsung maupun tidak dengan merubah namanya.

4- Kami meyakini bahwa iman adalah membenarkan yang diikuti dengan ketundukan yang menghasilkan amal perbuatan yang terlihat pada anggota badan, semua kekurangan dalam amal perbuatan disertai kemampuan untuk menyempurnakannya adalah kekurangan dalam menjawab tuntutan iman. Iman bukan sekedar penetapan terhadap adanya sesuatu atau sekedar klaim atasnya atau sekedar melafazhkannya, akan tetapi imana dalam perkataan, keyakinan, akhlak dan adab.

5- Kami meyakini bahwa bid’ah syar’i adalah semua perkara baru dalam ibdah tanpa contoh sebelumnya dari sunnah Rasulullah saw baik dari dasarnya ataupun cara pelaksanaannya.

6- Kami sangat menyintai Rasulullah saw dengan cara berpegang sebisa mungkin kepada segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, memperbanyak shalawat kepadanya dan kepada keluarganya yang suci.

7- Kami meyakini bahwa jika Bani Adam wafat maka terputuslah amalnya kecuali tiga sebagaimana dalam hadits. Bahwa Allah Ta’ala memberikan syafaat kepada siapa yang Dia kehendaki dan untuk siapa yang Dia ridhai, bahwa Nabi saw adalah pemilik syafaat agung, pemilik maqam mahmud dan kedudukan mulian di hari Kiamat.

8- Kami membaca al-Qur`an dan merenungkan maknanya, kami mengakui bahwa upaya mengeluarkan hukum-hukum darinya merupakan wewenang ahli ilmu.

9- Kami meyakini bahwa Islam mengumpulkan semua kebaikan di dunia dan akhirat, Islam ingin orang-orangnya kuat, berbuat baik dalam perbuatan mereka sehingga mereka menjadi pemegang bumi, “Mukmin yang kuat lebih baik daripada mukmin yang lemah.”

10- Kami meyakini bahwa Islam adalah agama dan negara, idabah dan hukum, bahwa ia layak untuk setiap zaman dan tempat.”

Dari al-Mausu’ah al-Muyassarah, isyraf Dr. Mani’ al-Juhani.