Seorang sastrawan asal Portugal dalam novel terbarunya -yang diperkirakan dapat terbit tahun depan- menyentuh ide skenario yang berbicara mengenai Paus Johannes Paulus I, mantan paus Vatikan yang meninggal dunia karena menderita serangan jantung setelah 33 hari saja memangku jabatan tertinggi itu. Sastrawan itu mengatakan, sebenarnya kematiannya bukan karena alasan itu tetapi telah terjadi rekayasa pembunuhan terhadapnya. Menurutnya, pembunuhan itu terkait dengan beberapa program yang dilancarkannya, salah satunya dengan melakukan perombakan total terhadap visi dan misi gereja Katholik.

Pengarang dan novelis Portugal itu, Luis Miguel Rocha menyebutkan, dalam menuangkan kisah yang berisi skenario tersebut, ia berpedoman pada beberapa dokumen yang didapatnya dari beberapa sumber rahasia dalam Vatikan sendiri.

Dalam hal ini, ia menyiratkan akan mengumumkan dari mana sumber tersebut bilamana novel itu sudah dipublikasikan secara meluas pada bulan April tahun depan.

Berdasarkan berita yang dirilis surat kabar ‘Australian’, kisah tersebut mengandaikan teori yang mengatakan bahwa Johannes Paus Paulus I telah dinilai sebagai ancaman oleh kebanyakan orang karena beberapa alasan; pertama, ia bersikeras akan menyilidik kasus cuci uang (money laundry) yang dialokasikan melalui kas Vatikan. Kedua, beberapa programnya yang bertujuan membebaskan sebagian ciri aliran yang selama berabad-abad masih dipegang gereja Katholik.

Sastrawan Portugal yang masih berusia 39 tahun itu mengatakan, “Ia (Paus I) sebelumnya memiliki ide reformasi yang sangat kuat, yang menyesakkan dada banyak orang ketika mengumumkan tekadnya untuk melakukan peninjauan kembali terhadap tata cara pembagian inventaris gereja. Alasan ketiga, karena ia juga pernah menegaskan akan menjadikan gereja terbuka bagi para wanita untuk memegang jabatan-jabatan kependetaan. Bahkan ia berniat mengeluarkan otorisasi untuk menggunakan alat pencegah kehamilan. (ismo/AS)