Kedutaan besar Amerika untuk Kerajaan Saudi Arabia memperingatkan adanya teror di sebagian kota Jeddah di mana beberapa orang bersenjata menyerang konsulat jenderal Amerika di sana sejak tiga bulan lalu. Mereka mengatakan bahwa sebagian pejabat di kedutaan terpaksa dipindahkan.

Sebuah memo di situs kedubes tertanggal 8 maret 2005 mengatakan bahwa terdapat intensitas teror yang cukup tinggi di sekitar kawasan perkampungan ‘Siera’ yang merupakan komplek tempat tinggal orang-orang Bule di kota yang terletak di atas laut merah itu.

Sayang, kedubes tidak memerinci lebih lanjut dan hanya mengatakan, “Pejabat Amerika di konsulat itu sekarang pindah ke tempat lain akibat adanya teror tersebut.” Kedubes juga memberikan ‘warning’ kepada warganya yang berada di sana agar selalu waspada.

Pada desemeber tahun lalu, sekelompok orang bersenjata menyabotase lokasi konsulat jenderal Amerika di Jeddah sehingga menyebabkan 5 orang lokal staff kedubes tewas. Dan pada bulan lalu, perusahaan BIA Systems yang merupakan perusahaan pertahanan meningkatkan sistem pengamanannya setelah menerima beberapa informasi intelijen seputar kemungkinan adanya beberapa serangan lanjutan. Juru bicara tersebut menyebut teror itu masih bersifat umum akan tetapi beberapa sumber yang bekerjasama dengan perusahaan mengatakan beberapa waktu lalu bahwa mereka sangat cemas mengenai adanya teror terencana terhadap salah satu perusahaan vital mereka tersebut di Riyadh.

Sementara itu, pihak keamanan Saudi telah menangkap ratusan tersangka sejak diberlakukannya operasi penangkapan terhadap mereka yang menjadi buronan utama. Operasi ini terkait dengan beberapa tindak kekerasan yang mendera kerajaan Arab Saudi sejak tahun 2003 dan lagi-lagi mereka melemparkan tanggung jawab atas hal itu kepada organisasi al-Qaedah.

Dalam beberapa serangan dalam sebuah gelombang penembakan dan beberapa ledakan, setidaknya 90 orang sipil yang kebanyakannya adalah warga negara Barat tewas. Hal ini didasarkan pada angka resmi yang diumumkan pemerintah setempat. Dalam kejadian itu, 39 orang dari aparat keamanan dan 92 orang dari kelompok bersenjata juga ikut tewas. (istod/AH)