Konselir wanita pertama Jerman, Angela Myracle balik kecam sejumlah protes-protes Islam atas pemuatan karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW oleh surat kabar Jylland Posten, Denmark. Ia menilai, justifikasi atas tindakan kekerasan tidak dapat diterima.

Statement itu disampaikannya saat berbagai reaksi dan gelombang kemarahan rakyat dan resmi melanda berbagai negara Arab dan Islam atas pemuatan karikatur penghinaan tersebut.

Seperti diketahui, sebelumnya beberapa surat kabar di negara-negara barat seperti Norwegia, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Swiss dan Hongaria bak gayung bersambut mengikuti jejak surat kabar Denmark itu. Kemarin, Ahad, dua surat kabar besar New Zealand (Selandia Baru) juga ikut-ikutan.

Sabtu lalu, sekjen PBB, Kofi Anan telah mengungkapkan rasa prihatin dan sedihnya yang mendalam atas terus berlanjutnya polemik seputar karikatur tersebut. Ia mengajak rekan-rekannya yang beragama Islam agar menerima permintaan ma’af surat kabar Denmark. Ia juga menegaskan, dirinya membela kebebasan pers tapi kebebasan itu tidaklah mutlak.

Di Jalur Gaza seperti dilaporkan beberapa saksi mata, puluhan pemuda Palestina, kemarin, memanjat kantor perwakilan Uni Eropa di kota Gaza dan melemparinya dengan bebatuan sebagai protes atas pemuatan karikatur menghina Rasulullah SAW.

Serikat Persatuan Organisasi-Organisasi Islam di Perancis mengumumkan, pihaknya akan melayangkan gugatan beberapa surat kabar Perancis yang telah mempublikasi ulang karikatur penghinaan itu ke pengadilan.

Sementara di Damaskus, Syiria diberitakan, sejumlah demonstran yang marah telah menyerang kantor kedutaan besar Denmark di ibukota Syiria lalu membakarnya.

Di Mesir dilaporkan pemerintah Norwegia telah mengecam keras tindakan sembrono sebuah majalah di negerinya, Magazinet yang memuat ulang karikatur yang melukai umat Islam itu. Sikap ini dikeluarkan kedutaan besar Norwegia di Cairo, Mesir kemarin dan ditayangkan di situs resminya. (ismo/AS)