Melalui situs miliknya, sebuah perusahaan Zionis mengumumkan, pihaknya telah memulai sayembara perlombaan pembuatan kartun paling bagus yang menghina Nabi SAW.

Dengan sangat menantang dan secara blak-blakan, perusahaan itu mengatakan, tujuan di balik itu adalah memancing emosi umat Islam sedunia dan membela kebebasan berpendapat.

Situs perusahaan itu menyampaikan imbauan kepada seluruh pengunjungnya agar ikut berpartisipasi dalam perlombaan yang menyuguhkan hadiah menggiurkan itu.

Kepada para pengunjungnya di situsnya, perusahaan itu mengatakan, “Apakah kalian ingin memancing emosi? Apakah kalian ingin bergabung dengan daftar hitam bagi jutaan umat Islam di dunia? Bila tertarik, silahkan kirimkan gambar penghinaan terhadap (Nabi) Muhammad (SAW) untuk kami muat di situs kita ini.”

Sementara itu dalam waktu yang sama, beberapa anggota ‘Club Cipta Kehidupan’ (CCK) di Palestina telah melayangkan surat kepada perwakilan kantor Denmark di Palestina. Mereka mengecam tindakan yang telah dilakukan surat kabar Denmark dan beberapa surat kabar eropa lainnya karena memuat karikatur-karikatur yang melukai umat Islam dan menghina Nabi mereka yang mulia.

Dalam suratnya itu, CCK mengatakan, demokrasi ala eropa dan undang-undang barat terkait dengan HAM yang berisi hak seorang manusia untuk memeluk agama dan memilih kebudayaan yang akan menggambarkan garis kehidupannya patut direspons positif. Ini artinya, hak-hak tersebut bukan untuk dilanggar sama sekali oleh siapa pun.

CCK meminta agar pihak Denmark menghargai surat tersebut dan serius menanggapinya.

Dalam surat itu juga CCK menyebutkan akan melakukan boikot terhadap produk Denmark, “Kami akan berusaha keras untuk melakukan hal itu bila kami tidak mendapatkan sediit dari hak kami, yaitu permintaan ma’af atas apa yang telah terjadi.”

CCK mengingatkan, citra penduduk yang menempati kawasan Skandinavia, termasuk Denmark di mata rakyat Palestina cukup baik. Mereka dikenal sebagai bangsa yang sopan dan menghargai perasaan orang lain, tetapi dengan kejadian itu bila tidak diantisipasi dan dirubah oleh pihak Denmark dan negara-negara di kawasan itu, maka citra yang baik itu akan merusak hubungan yang selama sepuluh tahun terakhir sudah membaik antara penduduk eropa dan bangsa Arab umumnya, khususnya bangsa Palestina itu. (istod/AS)