Umat Kristen di Mesir merupakan penduduk minoritas. Mereka dikenal dengan nama Aqbath atau Qibthi yang dalam hadits Rasulullah SAW, umat Islam diimbau agar memperlakukan mereka dengan baik.

Berbagai provokasi sering dilakukan untuk mengadu domba antara mayoritas muslim dan Qibthi, namun tak kunjung berhasil.

Kali ini, nampaknya sedikit dari upaya itu membuahkan hasil. Terjadi baku hantam berdarah di salah sebuah kampung di Mesir antara kaum Muslimin dan suku Qibthi yang beragama Kristen. Kejadian ini menimbulkan korban luka-luka, dibakarnya sebagian rumah dan terlukanya salah seorang perwira polisi yang berupaya melerai. Berdasarkan informasi, kejadian itu dipicu oleh adanya rencana membuka sebuah gereja di kampung itu oleh minoritas Kristen Qibthi.

Beberapa sumber keamanan setempat mengatakan, “Baku hantam itu terjadi akibat tindakan sebagian pemeluk Kristen di kampung Azbah Washif, di kawasan Jeeza yang berusaha menjadikan sebuah tempat tinggal sebagai gereja. Tindakan itu tentu saja membuat marah mayoritas penduduk Muslim yang menghuni kampung itu.

Baku hantam itu menggunakan beberapa senjata api sehingga mengakibatkan terlukanya empat orang Muslim dan dua orang Kristen serta seorang perwira polisi, Syarif Umar yang berusaha melerai kejadian tersebut. Perwira polisi ini terluka akibat saling lempar batu yang terjadi di antara kedua belah pihak.

Sumber-sumber itu menambahkan, sejumlah aparat keamanan pusat dikerahkan ke tempat kejadian dan memblokir jalan di seputar kampung tersebut dalam upaya mengembalikan suasana keamanan di sana.

Dalam pada itu, pihak kepolisian berhasil pula menangkap beberapa orang baik dari kalangan Muslim mau pun Kristen yang diduga mengotaki kejadian berbau ‘SARA’ tersebut dan membakar sebagian rumah, termasuk rumah yang akan dijadikan sebagai gereja yang memicu terjadinya baku hantam itu. Bukan hanya itu, tiga kandang ternak pun tidak luput dari pembakaran itu. (istod/AS)