Allah Subhanahu waTa`ala berfirman,

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيَن

“Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman”. (Al-Hijr: 88)

Dan kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Adi bin Hatim radiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ.

‘Jauhilah neraka walaupun dengan bersedekah sebelah butir kurma, maka siapa saja yang tidak mendapatkannya, maka hendaklah (bersedekah) dengan kata-kata yang baik’.”

Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab az-Zakah, Bab ash-Shadaqah Qabla ar-Raddi, 3/281, no. 1413; dan Muslim, Kitab az-Zakah, Bab al-Hatsu ala ash-Shadaqah, 2/703, no. 1016.

Dan kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ؛ تَعْدِلُ بَيْنَ اْلاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ. قَالَ: وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ.

‘Setiap persendian manusia berkewajiban bersedekah pada setiap hari yang matahari terbit padanya; menghukumi dengan adil antara dua pihak adalah sedekah, membantu seorang laki-laki dalam menaiki kendaraannya sehingga menunggang di atasnya atau mengangkatkan barangnya ke atasnya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah menuju shalat adalah sedekah, dan membuang gangguan dari jalan adalah sedekah’.”

Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Jihad, Bab Man Akhadza bi ar-Rikab wa Nahwihi, 6/132, no. 2989; dan Muslim, Kitab az-Zakah, Bab Ism ash-Shadaqah Yaqa’u ala Kulli Ma’rufin, 2/699, no. 1009.

Saya berkata, “السُّلاَمَى” bermakna salah satu sambungan (persendian) anggota tubuh manusia, jamaknya “سُلاَمَيَاتٌ.” Dan definisinya telah dikemukakan pada bagian awal kitab ini.

Dan kami meriwayatkan dalam Shahih Muslim, (Kitab al-Birr, Bab Istihbab Thalaqah al-Wajh, 4/2026, no. 2626.) dari Abu Dzar radiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku,

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ.

‘Janganlah kamu menghina suatu kebaikan, walaupun (dalam bentuk) bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri’.”

الْوَجْهُ الطَّلْقِ dan dalam suatu riwayat الطَّلِيْقُ bermakna, yang bercahaya, menyenangkan dan berseri-seri.

Sumber : Ensiklopedia Dzikir Dan Do’a, Imam Nawawi, Pustaka Sahifa Jakarta. Disadur oleh Yusuf Al-Lomboky