ÅÐÇ ÇÍÈÈÊ ÃÎÇð Ýí Çááå ÝáÇ ÊãÇÑå æáÇ ÊÔÇÑå ( Ãí áÇ ÊÌÇÏáå æáÇ ÊÚíÈå ) æáÇ ÊÓÃá Úäå ÃÍÏÇð ÝáÑÈãÇ ÃÎÈÑß ÈãÇ áíÓ Ýíå ÝÍÇá Èíäß æÈíäå – ãÚÇÐ Èä ÌÈá ÑÖí Çááå Úäå.

“Apabila engkau mencintai saudaramu (temanmu) karena Allah, maka janganlah engkau mencelanya, janganlah engkau mengajaknya debat, jangan pula engkau menanyakan tentangnya kepada seseorang karena bisa jadi dia akan mengkhabarkan kepadamu sesuatu yang tidak ada pada diri temanmu tersebut, maka akan ada penghalang antara dirimu dengan dirinya.” (Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu)