Reporter: Husnul Yaqin

Setelah kegiatan daurah pelatihan da’i berjalan selama sepuluh hari (Tahap I selama 6 hari, dan II selama 4 hari), maka pada hari Kamis, tanggal 10 Maret 2005 panitia mengadakan evaluasi/ujian tulis terhadap para peserta daurah. Evaluasi tersebut maencakup materi manhaj, aqidah, sirah nabawiyah, fiqh dakwah, dan lain-lain.

Dari hasil evaluasi yang ada, nampak para peserta daurah dapat mengikuti dan mencerna materi-materi yang telah tersampaikan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai yang mereka peroleh.

Pada sore harinya, acara daurah ditutup dan menghasilkan beberapa point penting, di antaranya:

  • Panitia daurah telah menetapkan akan mengkafalah 5 orang da’i berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam.

  • Akad perjanjian dan yang berhubungan dengan pengangkatan akan dibicarakan selanjutnya.

  • Karena jumlah da’i yang belum memenuhi kebutuhan, maka pihak panitia akan menjajaki perlunya penambahan dengan tetap melihat kriteria-kriteria yang sudah ada.

Demikian laporan singkat pelaksanaan daurah pada hari terakhir. Semoga bermanfa’at.

Laporan Kajian Kitab.

Tepatnya pada hari Sabtu, tanggal 12 Maret 2005 Tim Siwakz Alsofwa ke Lhokseumawe. Kabupaten yang secara geografis terpisah dari Pulau Sumatera dan hanya dihubungkan dengan dua jembatan sepanjang 100 meter ini 2 tahun lalu merupakan bagian dari Aceh Utara. Akan tetapi dengan adanya pemekaran, maka Kab. Aceh Utara berkembang menjadi 3 kabupaten, Bireun, Lhokseumawe dan Aceh Utara itu sendiri.

Perjalanan yang ditempuh selama 7 jam tersebut, dalam rangka menghadiri acara kajian kitab yang terselenggara berkat kerjasama antara Siwakz al-Sofwa dengan Yayasan Ihyaa as-Sunnah Lhokseumawe.

Adapun agenda dalam acara tersebut adalah sebagai berikut:

  • Materi Pertama (Sabtu malam): materi ini dilaksanakan pada jam 20 wib s/d 20.30 wib; dengan pemateri ust. M. Wujud Arba’in dan tema yang di angkat adalah “Urgensi Menuntut Ilmu Syar’i”.

  • Materi Kedua (Ahad pagi): , sebagai pemateri dalam acara ini ust. M. Wujud Arba’in dan tema yang di angkat adalah “Tiga washiyat Rasulullah kepada Abu Dzar dan Mu’ad bin Jabal”.

  • Kajian Kitab: acara ini dilaksanakan pada hari Ahad, tanggal 13 Maret 2005, dari jam 09.00 wib s/d 12.00 wib dan tema yang diangkat “Keutamaan Islam”, karya Al-Imam Muhammad At-Tamimi, dengan pemateri ust. Ibrahim Sa’id. Acara ini dihadiri sekitar 250 peserta dari kalangan santri, asatidzah, dan masyarakat sekitar ma’had.

Tim Siwakz al-Sofwa disamping mengadakan acara tersebut di atas, juga melakukan pendekatan kepada pengurus ma’had Ihyaa as-Sunnah untuk menjajaki perlunya melakukan kerjasama. Akhirnya disepakati sejumlah hal penting:

  • Akan dibuka cabang SIWAKZ ALSOFWA (institusi penggali, pengelola, dan penyalur Shadaqah, Infaq, Wakaf, Kafarat, dan Zakat) di Lhokseumawe. Pihak Ihyaus Sunnah akan menyiapkan sejumlah praktisi yang siap menjadi pengelola lembaga tersebut. Sistem main managerial yang diterapkan adalah 100% mengacu pada sistem Rasulullah, yaitu tukhodzu min aghniyaihim wa turaddu ilaa fuqaraihim. Dengan kata lain dana diambil dari NAD dan kembali kepada kepentingan ummat di NAD, dan tidak dibawa ke kantor pusat di Jakarta.

  • Ihyaus Sunnah akan meminta kerjasama kurikulum terpadu yang Dept. Pendidikan Yayasan Al-Sofwa Jakarta; dan

  • Kerja sama bidang da’wah Islamiyah dengan Dept. Da’wah.

Demikian yang bisa kami laporkan.