Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguh nya Allah menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang”. (HR. al-Bukhari). Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula), barangsiapa menyayangi makhluq Allah maka Allah akan menyayanginya. Sebagai mana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Orang-orang yang penyayang, maka Allah akan menyayangi mereka. Sayangilah penduduk bumi maka penduduk langit akan menyayangi kalian”. (HR. At-Tirmidzi).

Balasan itu sesuai dengan jenis amal perbuatan yang dilakukan. Allah subhanahu wata’ala akan memperlakukan hamba-Nya sebagaimana perlakuan hamba tersebut terhadap hamba-hamba Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, “Jikalau kalian memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. At-Taghabun:14). Dan juga firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat An-Nur ayat 22 yang artinya, “Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?”.

Bersegeralah untuk meringankan kesulitan-kesulitan orang lain agar Allah meringankan kesulitan dari dirimu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang muslim maka Allah akan membalasnya dengan menghilangkan satu kesulitan dari kesulitan-keslitan yang ada pada hari Kiamat”. (HR. al-Bukhari).

Bantulah manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, maka dengan cara itu engkau akan mendapatkan pertolongan dari Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya”. Juga sabda beliau, “Barangsiapa berada di dalam kebutuhan saudaranya maka Allah berada di dalam kebutuhannya”. (HR. Imam Muslim).

Jadilah engkau seorang hamba Allah yang menghilangkan kesukaran orang-orang yang tertimpa kesulitan niscaya Allah akan memberi kemudahan kepada kamu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang memudahkan orang yang kesulitan maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat”. (HR. Muslim).

Bersikap lemahlembutlah terhadap hamba-hamba Allah, semoga engkau termasuk golongan yang tersirat dalam do’a yang dipanjatkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, “Ya Allah, barangsiapa bersikap lembut terhadap umatku, maka perlakukanlah ia dengan lembut dan barangsiapa yang membuat kesukaran kepada mereka maka ciptakanlah kesukaran baginya”. (HR. Ahmad). Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha lemah lembut dan mencintai kelembutan. Dia memberikan pada kelemah lembutan apa yang tidak Dia berikan pada kekerasan”. (HR. Muslim). Dan juga sabda beliau, “Barangsiapa terhalang untuk mendapat sifat lemah lembut maka ia terhalang dari semua kebaikan”. (HR. Muslim).

Tutupilah aib hamba-hamba Allah, maka Allah subhanahu wata’ala akan menutupi aibmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat”. (HR. Muslim). Dan sabda beliau, “Barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari Kiamat”. (HR. Ibnu Majah).

Berilah makan kaum muslimin niscaya Allah subhanahu wata’ala akan memberi makanan kepadamu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mukmin manapun yang memberi makan seorang mukmin ketika lapar maka Allah akan memberikannya makanan dari buah-buahan Surga.” (HR. Imam At-Tirmidzi).

Berilah minum kaum muslimin maka Allah subhanahu wata’ala akan memberikan minuman kepadamu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah besabda, “Mukmin manapun yang memberi minum seorang mukmin yang sedang kehausan maka Allah akan memberinya minum pada hari Kiamat dari Ar-Rohiq Al-Makhtum”. (HR. At-Tirmidzi)

Berilah kaum muslimin pakaian niscaya Allah akan memberi pakaian kepadamu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Mukmin mana pun yang memberi pakaian kepada seseorang yang telanjang maka Allah akan memberinya pakaian sutra halus berwarna hijau dari Surga”. (HR. at-Tirmidzi).

Sebagaimana perlakuanmu terhadap hamba-hamba Allah, maka seperti itu pula perlakuan Allah terhadapmu. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali engkau menyiksa manusia karena sesungguhnya Allah akan menyiksamu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menyiksa orang-orang yang menyiksa manusia di dunia”. (HR. Imam Muslim). Allah subhanahu wata’ala juga telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 49 yang artinya, “Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya”. Dalam ayat lain Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, “Dan pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”. (QS. Al-Mukmin: 46).

Hindarilah dirimu dari mempersulit hamba-hamba Allah karena hal itu dapat membuatmu tertimpa do’a yang diucapkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, “Ya Allah, barangsiapa yang mengurusi urusan umatku lalu membuat susah mereka, maka buatlah kesusahan baginya”. (HR. Muslim).

Janganlah engkau menyakiti hati kaum muslimin dengan mencari-cari aib mereka karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Barangsiapa mencari-cari aib seorang muslim, maka Allah akan mencari-cari aibnya. Dan barangsiapa yang Allah menelusuri (mencari-cari) aibnya maka Allah akan membongkarnya meskipun berada di dalam rumahnya”. (HR. At-Tirmidzi).

Janganlah engkau cabut rasa kasih sayangmu kepada manusia karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Barang siapa yang tidak menyayangi manusia, maka Allah Azza wa Jalla tidak menyayanginya”. (HR. Muslim).

Ingatlah baik-baik wahai hamba-hamba Allah! Di mana engkau memperlakukan hamba-hamba Allah dengan sebuah perbuatan, maka engkau akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa yang telah engkau kerjakan di sisi Sang Pencipta. Imam Ibnul Qoyyim berkata, “Sesungguhnya Allah Maha Mulia dan Ia mencintai kemuliaan dari hamba-Nya. Allah Maha Mengetahui (berilmu), dan mencintai para ulama. Allah Maha berkuasa, mencintai para pemberani. Allah Maha Indah, mencintai keindahan. Allah Maha Penyayang, menyayangi orang-orang yang penyayang. Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang. Allah Maha Menutupi (aib), mencintai orang-orang yang menutupi aib hamba-hamba-Nya. Allah Maha Pemaaf, mencintai hamba-Nya yang senang memberi maaf. Allah Maha Pengampun, mencintai hamba-Nya yang mengampuni kesalahan orang lain. Allah Maha Lembut, mencintai kelembutan dari hamba-hamba-Nya dan membenci kekerasan. Allah Maha Santun, mencintai sopan santun. Allah Maha Baik, mencintai kebaikan dan pelakunya. Allah Maha Adil, mencintai keadilan. Allah Maha Menerima udzur (alasan yang dibenarkan), mencintai orang yang menerima udzur hamba-hamba-Nya.

Allah subhanahu wata’ala akan memberi balasan kepada hamba-Nya sesuai dengan sifat-sifat ini. Maka barangsiapa memaafkan maka Allah akan memaafkannya. Barangsiapa siapa yang mengampuni kesalahan manusia maka Allah akan mengampuninya. Barang siapa bersikap dermawan kepada orang lain maka Allah subhanahu wata’ala akan bersikap dermawan kepada nya. Barangsiapa memusuhi hamba-hamba Allah maka Allah akan memusuhinya.

Barangsiapa bersikap lemah lembut kepada hamba-hamba Allah maka Allah akan bersikap lemah lembut kepadanya. Barangsiapa menyayangi makhluk Allah maka Allah akan menyayanginya. Barangsiapa berbuat baik kepada manusia maka Allah akan berbuat baik kepada-Nya. Barangsiapa memberi manfaat kepada manusia maka Allah akan memberikan manfaat kepadanya. Barangsiapa menutupi aib saudaranya maka Allah subhanahu wata’ala maka menutupi kekurangan atau kesalahannya. Barangsiapa berusaha untuk tidak marah kepada manusia maka Allah tidak akan marah kepadanya.

Barangsiapa mencari-cari aib manusia maka Allah akan menelusuri aib-aibnya. Barangsiapa membuka kejelekan hamba-hamba Allah maka Allah akan membuka dan membeberkan kejelekannya. Barangsiapa enggan berbuat baik kepada manusia maka Allah tidak akan berbuat baik kepadanya. Barangsiapa membuat sulit seseorang maka Allah akan memberinya kesukaran (masalah). Barangsiapa berbuat makar, maka Allah akan membalas makar kepadanya. Barangsiapa menipu Allah maka Allah akan memberikan balasan kepadanya dengan tipuan pula.

Dan barangsiapa memperlakukan seseorang dengan sebuah sifat maka Allah akan memperlakukannya dengan sifat itu sendiri di dunia dan akhirat. Allah akan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan perlakuan hamba terhadap makhluk-Nya.

Maka tamaklah engkau -semoga Allah memberi taufik kepadamu- untuk senantiasa memberi manfaat kepada hamba-hamba Allah, untuk merealisasikan sebuah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa diantara kalian mampu memberi mafaat terhadap saudaranya maka lakukanlah”. (HR. Muslim). Berbuat baiklah kepada mereka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Jadilah engkau seorang yang lembut yang senang memudahkan urusan mereka. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Neraka itu haram menyentuh setiap orang yang lunak, lembut, mudah (dalam bermuamalah) dan dekat (dengan manusia)”. (HR. Imam Ahmad).

Maafkanlah mereka, janganlah mudah marah, toleransilah terhadap mereka dan senantiasalah menjadi seorang pengampun. Semoga Allahsubhanahu wata’ala mengampuni segala dosa dan kesalahanmu. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala seseorang yang memperbagus amal perbuatannya. (Zainal Abidin)

Disarikan dari: “Kama Takuunu Li ‘Ibadillahi Yakunullahu Lak” karya Abdul Qayyum As-Suhaibany”