فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلُُلَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ {79} وَقَالُوا لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلاَّ أَيَّامًا مَّعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِندَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَن يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَالاَ تَعْلَمُونَ {80} بَلَى مَن كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَاتُهُ فَأُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ {81}

Artinya :“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya,’Ini dari Allah,’ (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan,[79]. Dan mereka berkata, ‘Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.’ Katakanlah,’Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.’ [80]. (Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghui neraka, mereka kekal di dalamnya.”[81] {Q,.s.al-Baqarah:75-78}

Makna Ayat Secara Global

Rabb Ta’ala mengancam untuk menimpakan azab yang pedih kepada para penyesat dari kaum Yahudi yang telah merubah Kalâmullâh dan menulis hal-hal yang batil dengan menisbahkannya kepada Allah agar dengan itu mereka dapat mencapai tujuan-tujuan duniawi yang hina.

Dia Ta’ala mengingkari sikap berbangga-bangga mereka yang hampa bahwa mereka tidak akan pernah diazab dengan api neraka seberapapun banyaknya dosa-dosa mereka, selagi mereka berada di dalam agama Yahudi. Mereka hanya akan merasakannya selama 40 hari saja, kemudian mereka akan keluar darinya. Hal ini bisa saja terealisasi andaikata memang terbukti ada janji Allah yang pasti untuk mereka mengenai hal itu, namun mana janji itu?. Jadi, hal itu semata klaim dusta saja.

Kemudian Allah Yang Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana menetapkan hukum-Nya terhadap nasib manusia; apakah masuk neraka atau masuk surga. Yah, hukum yang demikian adil dan penuh rahmat serta jauh dari keterpengaruhan terhadap unsur keturunan dan kebangsawanan. Dia Ta’ala mengatakan, “Balâ” (Bukan seperti hal yang kalian klaim itu), yang benar bahwa ia adalah berupa dosa-dosa dan kebaikan-kebaikan, artinya barangsiapa yang berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, lalu mengotori dan mencemari jiwanya, maka yang layak untuk kekotoran dirinya itu hanyalah api neraka. Sebaliknya, barangsiapa yang beriman dan beramal shalih, lalu menyucikan dirinya dengan iman dan amal shalih, maka yang layak untuk kesucian ruh dan kebersihan jiwanya itu hanyalah surga, rumah kenikmatan. Sedangkan keturunan dan kebangsawanan serta klaim-klaim dusta sama sekali tidak ada pengaruhnya. [Ays]

Makna Ayat Per-Penggalan

Ayat 79

Firman-Nya: (Maka kecelakaan yang besarlah …) : Makna kata “Wayl” dalam teks Arabnya adalah “Halâk Wa Damâr” (kebinasaan dan kehancuran)
(bagi orang-orang yang menulis al-Kitab …) : sesuai dengan apa yang dituangkan oleh hawa nafsu mereka. [Zub]
(dengan tangan mereka sendiri…) : yakni mereka mengetahui bahwa hal itu berasal dari diri mereka sendiri. [Zub]
(lalu dikatakannya, ‘Ini dari Allah,’ ) : Para penulis itu tidak sebatas merubah ataupun menulis apa yang telah dirubah tersebut, mereka malah menyerukan di berbagai momen bahwa ‘Ini dari Allah’ demi memperoleh tujuan yang sedikit dan imbalan yang hina dengan perbuatan maksiat yang mereka lakukan secara terus menerus itu. [Zub]
{(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan }

Ayat 80

Firman-Nya: (Dan mereka berkata…): yakni orang-orang Yahudi. [Zub]
(‘Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali selama beberapa hari saja.’ …) : Dari Ibn ‘Abbas bahwasanya orang-orang Yahudi sering mengatakan bahwa umur dunia adalah 7000 tahun dimana pada setiap seribu tahun dari hari-hari di dunia ini, satu hari di antaranya mereka berada di neraka. Ia hanyalah hitungan tujuh hari yang sangat sedikit, kemudian azab itu akan terputus. [Zub]
(Katakanlah,’Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.’)

Ayat 81

Firman-Nya: {(Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa…} : yakni berupa kesyirikan dan dosa-dosa besar sementara dia belum bertaubat. [Zub]
(dan ia telah diliputi oleh dosanya…) : yaitu barangsiapa yang berbuat seperti apa yang kalian perbuat dan melakukan kekufuran seperti kekufuran yang kalian lakukan hingga kekufurannya meliputi setiap kebaikan yang dilakukannya [Zub]
(mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya)

Petunjuk Ayat

Diantara petunjuk ayat diatas adalah sebagai berikut:

  • Peringatan keras agar tidak mengeluarkan fatwa-fatwa batil yang mengharamkan hal-hal yang dihalalkan Allah dan menghalalkan hal-hal yang diharamkan Allah, semata-mata agar mencapai tujuan yang bersifat duniawi seperti untuk mendapatkan harta atau kedudukan di sisi penguasa.
  • Tidak ada gunanya keturunan dan kebangsawanan dan pengukuhan bahwa kebahagiaan manusia adalah seperti kesengsaraannya dimana pangkal kebahagiaan kembali kepada iman dan amal shalih sedangkan pangkal kesengsaraan kembali kepada kesyirikan dan perbuatan maksiat.
  • Peringatan akan bahaya dosa, baik kecil maupun besar dan upaya untuk menghapuskannya dengan taubat dan amal shalih sebelum ia meliputi dirinya lalu menghalanginya dari bertaubat kepada Allah, na’udzu billah min dzalik. [Ays]

Sumber:

– Tafsir Aysar at-Tafâsîr Li Kalâm al-‘Alîy al-Kabîr karya Syaikh. Abu Bakar al-Jazâ`iriy (disingkat: Ays)
– Kitab Zubdah at-Tafsîr Min Fath al-Qadîr karya DR. Muhammad Sulaiman ‘Abdullah al-Asyqar (disingkat: Zub)