Mala Muhammad Omar, pemimpin gerakan Taliban mengeluarkan keterangan berisi belasungkawa kepada umat atas wafatnya tokoh Mujahidin Afghanistan, Mala Muhammad Yunus Kholis. Tokoh ini merupakan salah satu komandan Jihad Afghanistan ketika melawan Uni Sofyet dan juga pasukan Amerika Serikat setelah itu.

Mala Omar menyampaikan rasa dukanya yang mendalam atas kepergian pemimpin Hezb Islami itu yang wafat pada tanggal 19 Juli lalu setelah sekian lama berjuang melawan sakit yang dideritanya.

Dalam keterangan yang dipublikasikan kantor berita Islam Afghanistan, pemimpin Taliban yang menjadi incaran nomor wahid pasukan Amerika itu mengatakan, “Sampailah ke telinga kami berita yang menyedihkan mengenai wafatnya pemimpin besar ini yang senantiasa ikhlash berjihad di jalan Allah hingga ajal menjemputnya.”

Selanjutnya, Omar menyampaikan bela sungkawanya kepada umat Islam dan keluarga Yunus Kholis.

Mala Omar menyiratkan, Yunus Kholis dan rekan-rekannya yang menghabiskan hidupnya di jalan jihad dan pantang berkompromi dalam prinsip-prinsip Islam yang dibelanya merupakan kebanggaan umat, sekaligus bukti pengkhiantan mereka-mereka yang mengklaim berjihad tapi mencari-cari alasan untuk bekerja sama dengan tentara pendudukan dengan cara merubah makna al-Qur’an al-Karim demi kepentingan pribadi mereka.!!?

Hezb Islami, sebuah partai Islam terbesar pimpinan Yunus Kholis masa jihad Afghanistan melawan Uni Sofyet, kemarin telah mengumumkan berita wafatnya Mala Yunus Kholis dalam usia 80 tahun pada tanggal 19 Juli lalu.

Yunus Kholis termasuk salah seorang pentolan pertama yang ikut berjihad melawan Republik Uni Sofyet. Ia mendirikan partainya itu pada tahun 1978 dan banyak memainkan peran penting dalam jihad melawan tentara komunis dan Rusia di Afghanistan.

Setelah pasukan Rusia angkat kaki dari bumi Afghanistan, Yunus Kholis tidak mau terlibat dalam perang antar sesama komandan Jihad yang mendera Afghanistan selama bertahun-tahun.

Pada bulan Oktober 2003, Kholis mengumumkan jihad terhadap pasukan Amerika dan sejak itu ia berada di pihak Taliban berjuang bersama melawan pasukan pendudukan. (ismo/AH)