Diklat Dai dan Muballigh se NAD

Syukur alhamdulillah, SIWAKZ ALSOFWA NAD berhasil mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Islam untuk para dai di NAD. Diklat tersebut berjalan sesuai rencana diadakan selama 7 hari dari tanggal 21 hingga 27 Mei 2005M dan dihadiri dai-dai dari berbagai daerah: Banda Aceh, Aceh Besar, Lhokseumawe, Beureunun, Bireun, Pulau Beras, dan lain-lain. Acara diadakan disebuah Balai Sulaturahmi milik H. Tadjuddin Nyaman (salah seorang warga NAD) yang berlokasi Jl. Sukarno-Hatta, Darul Imarah.

Bertindak sebagai pemateri adalah:

  • Ust. Fariq Qashim Anuz, pengajar tetap di Jeddah Dawah Center, Jeddah, KSA; dan

  • Ust. Khalid Syamhudi Abu Abbas, alumni fak. Hadits, Univ. Islam Madinah, Madinah-KSA.

Diklat yang bertema sentral “Urgensi Penanaman Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam Pendampingan Korban Tsunami” tersebut sangat mendapat sambutan dan perhatian peserta, bahkan warga masyarakat sekitar pun ikut dengan penuh semangat. Warga malah menyampaikan keinginannya kepada panitia agar materi ceramahnya di”keraskan” melalui spreaker luar sehingga warga lain yang jauh juga bias mengambil manfaat dari kajian di Diklat tersebut.


Bagikan buku lebih dari 3000 Eksemplar

Pada kesempatan ini, SIWAKZ NAD juga mendapat amanah dari sebuah penerbit di Surabaya, Penerbit ELBA, untuk membagikan buku yang berjudul “Nasihat dan Pelajaran dari Indonesia Menangis”. Buku yang berjumlah lebih dari 3000 eksemplar tersebut dibagikan ke seluruh kota di NAD. Kota-kota tersebut adalah: Banda Aceh, Aceh Besar, Pidi, Bireun, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, Simeuleu, Sabang, Aceh Singkil, Takengon, dan lain-lain.

Diklat Islam Mahasiswa

Dikesempatan lain, SIWAKZ NAD juga mengadakan Diklat Islam Intensif bagi para mahasiswa Unsyiah dan UIN Ar-Raniry, NAD. Diklat yang diadakan selama 2 (28 – 29 Mei 2005) ini diisi oleh 3 orang ustadz: Ust. Fariq Qashim Anuz, Ust. Khalid bin Syamhudi, dan Tgk. Hermansyah, S.Ag. Pemateri yang terakhir kami sebutkan adalah salah seorang Tengku (Ustadz) yang juga menjadi korban tsunami, seluruh hartanya hancur, bahkan materi Tesis yang tersimpan dalam komputernya yang sedianya akan di”sidang”kan pada Januari 2005M lalu pun hilang bersama rumah dan hartanya yang terletak di Punge-Blangcot. Lokasi ini kini menjadi “parkir” bagi kapal PLTD yang ikut terbawa oleh tsunami, Desember lalu. Juga, pada kesempatan waktu yang luang, kami diminta mengisi materi Nasihat Islam yang disiarkan langsung melalui radio Baiturrahman yang berlokasi di masjid raya Baiturrahman, Banda Aceh. Namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, kami tidak bisa memenuhi semua permintaan mengisi kajian islam tersebut. Sebagai solusinya, insya Allah akan ditindaklanjuti permintaan tersebut dengan akan dikirimkannya berbagai kaset kajian islam yang bermanhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah.


Selamat Dari Maut

Sekali lagi kami mengucapkan syukur alhamdulillah, bisa kembali ke Jakarta dengan selamat pada tanggal 31 Mei 2005M, pukul 22.15. Kami, dengan menaiki pesawat ADAM AIR dari Medan-Jakarta, tiba di Bandara Cengkareng walaupun kami harus keluar lewat pintu darurat dan lompat dari sayap, karena pesawat mengalami kecelakaan ketika melakukan pendaratan; ada bagian yang patah pada sayap sebelah kanan bahkan dikhawatirkan pesawat akan meledak.

Terakhir, SIWAKZ NAD dan SIWAKZ ALSOFWA mengucapkan jazakumullahu khairan kepada para penyumbang yang menitipkan dananya melalui SIWAKZ ALSOFWA Jakarta untuk program recovery NAD. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah, amiin.(abm)