Abu Bakar berkata, “Wahai manusia, saya hanya mengikuti dan bukan pembuat-buat, bila saya berbuat baik maka bantulah saya, bila saya melenceng maka luruskanlah.” Disebutkan oleh Ibnu Saad dalam ath-Thabaqat 3/136.

Umar bin al-Khatthab berkata, “Jauhilah Ashabur Ra`yi, karena mereka adalah musuh sunnah, mereka tidak mempu menghafal sunnah sehingga mereka mengandalkan ra`yunya, akibatnya mereka pun sesat dan menyesatkan.” Disebutkan oleh al-Lalika`i dalam Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah no. 201.

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Ikutilah dan jangan berbuat bid’ah, karena kalian telah dicukupi, setiap bid’ah adalah kesesatan.” Disebutkan olej Ibnu Wadhdhah dalam Fi ma Ja`a fil Bida’ no. 12 dan 14.

Umar bin Abdul Aziz menulis kepada seorang laki-laki, “Amma ba’du, aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah, bersikap tengah dalam menjalankan perintah, mengikuti sunnah Nabiyullah saw dan meninggalkan apa yang dibuat-buat oleh para ahli bid’ah setelah sunnahnya berlaku.” Disebutkan oleh Abu Dawud no. 4612.

Al-Hasan al-Bashri berkata, “Perkataan tidak sah kecuali dengan amal perbuatan, perkataan dan perbuatan tidak sah kecuali dengan niat, namun perkataan, perbuatan dan niat tidak sah kecuali dengan sunnah.” Disebutkan oleh al-Lalika`i Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah no.18.

Imam asy-Syafi’i berkata, “Ketetapan hukumku atas ahli kalam, mereka dicambuk dengan pelepah kurma, dinaikkan unta dan diarak berkeliling kampung dan kabilah, seraya dikatakan, ‘Inilah balasan bagi orang yang meninggalkan al-Qur`an dan sunnah dan mengambil ilmu kalam.” Disebutkan oleh Abu Nuaim dalam al-Hilyah 9/116.

Imam Malik berkata, “Barangsiapa membuat sebuah bid’ah dalam Islam yang dia pandang baik maka dia telah mengklaim bahwa Muhammad telah mengkhianati risalah, karena Allah Ta’ala berfirman, ‘Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu.’, sesuatu yang bukan merupakan agama di hari itu, maka di hari ini ia tidak akan menjadi agama.” Disebutkan oleh asy-Syathibi dalam al-I’tisham 1/65.

Imam Ahmad berkata, “Dasar-dasar sunnah bagi kami adalah berpegang kepada apa yang dipegang oleh para sahabat Rasulullah saw, meneladani dan membuang bid’ah, semua bid’ah adalah kesesatan, meninggalkan perselisihan, tidak bergaul dengan para pengusung hawa nafsu, meninggalkan berbantah-bantahan dan berselisih dalam agama.” Disebutkan oleh al-Lalika`i Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah 1/176.