DEFINISI
Dari segi bahasa أںأٹأ‡أˆ berarti mengumpulkan dan menggabungkan atau yang dikumpulkan dan digabungkan. Kitab dinamakan kitab karena ia mengumpulkan beberapa hal atau karena beberapa perkara dikumpulkan di dalamnya. Termasuk dalam hal ini adalah أںأٹأ­أˆأ‰ أ‡أ،أŒأ­أ” yang berarti sekelompok tentara. Kemudian kitab digunakan untuk kumpulan lembaran yang berisi tulisan tentang sesuatu.

Secara istilah kitab adalah kalam Allah yang Dia wahyukan kepada rasulNya agar disampaikan kepada manusia.

Yang dimaksud dengan beriman kepada kitab adalah meyakini dan membenarkan bahwa Allah mempunyai kitab-kitab yang Dia turunkan kepada hamba-hambaNya dengan kebenaran yang jelas, bahwa ia adalah kalam Allah secara hakiki sebagaimana yang Dia kehendaki. Firman Allah,

“Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintahNya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya.â€‌ (An-Nahl: 2).

DALIL KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH
Beriman kepada kitab Allah termasuk salah satu rukun iman yang enam sebagaimana ditetapkan oleh jawaban Nabi saw kepada Jibril yang hadir bertanya tentang iman.

أƒأ³أ¤أ؛ أٹأµأ„أ؛أ£أ¶أ¤أ³ أˆأ¶أ‡أ،أ،أ¥أ¶ أ¦أ³أ£أ³أ،أ‡أ³أ†أ¶أںأ³أٹأ¶أ¥أ¶ أ¦أ³أںأµأٹأµأˆأ¶أ¥أ¶ أ¦أ³أ‘أ³أ“أµأ¦أ؛أ،أ¶أ¥أ¶ أ¦أ³أ‡أ،أ­أ³أ¦أ؛أ£أ¶ أ‡أ،أƒأ³أژأ¶أ‘أ¶ أ¦أ³أٹأµأ„أ؛أ£أ¶أ¤أ³ أˆأ¶أ‡أ،أ‍أ³أڈأ³أ‘أ¶ أژأ³أ­أ؛أ‘أ¶أ¥أ¶ أ¦أ³أ”أ³أ‘أ¸أ¶أ¥أ¶ .

“Engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, kepada Hari Akhir dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.â€‌ (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Disamping hadits ini, ayat-ayat al-Qur`an telah menetapkan kewajiban beriman kepada kitab-kitab Allah, di antaranya firman Allah,

“Katakanlah (hai orang-orang mukmin), â€کKami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya.” (Al-Baqarah: 136).

“Rasul telah beriman kepada al-Qur`an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya.â€‌ (Al-Baqarah: 285).

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasulNya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasulNya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan Hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.â€‌ (An-Nisa`: 136).

KEWAJIBAN MENGIMANI NAMA-NAMA KITAB DAN NABI PENERIMANYA

1. Suhuf Ibrahim dan Musa. Firman Allah,

“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.â€‌ (Al-A’la: 18-19).

2. Taurat kepada Musa. Firman Allah,

“Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi).â€‌ (Al-Maidah: 44).

3. Zabur kepada Dawud. Firman Allah,

“Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.â€‌ (An-Nisa`: 163).

4. Injil kepada Isa. Firman Allah,

“Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi).â€‌ (Al-Maidah: 46).

5. Al-Qur`an kepada Muhammad. Firman Allah,

“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur`an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.â€‌ (An-Nahl: 89).

Adapun nama-nama kitab yang tidak Allah jelaskan namanya berikut rasul penerimanya maka kita tetap meyakini bahwa Allah menurunkan wahyu kepada para nabi walaupun Dia tidak berkehendak untuk menyebutkannya. Firman Allah,

“Serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya.” (Al-Baqarah: 136).

Beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur`an tidak berarti kita harus mendapatkannya lalu mempelajarinya untuk diamalkan. Bukan demikian, akan tetapi cukup dengan mempercayai bahwa Allah munurunkan Zabur kepada Dawud dan seterusnya. Adapun mengamalkan isinya maka tidak karena isinya saat ini bukan wahyu Allah karena telah terjadi penambahan, pengurangan dan perubahan padanya. Jadi Injil sekarang bukanlah Injil Isa, Taurat sekarang bukan Taurat Musa. Di samping itu semua kitab-kitab selain al-Qur`an telah dinasakh (dihapus masa berlakunya).

Ada beberapa perkara yang membuktikan ketidakbenaran penisbatan kitab-kitab sebelum al-Qur`an saat ini kepada Allah, di antaranya:

1. Tidak adanya naskah asli, yang ada adalah terjemah dan siapa yang menterjemah tidak diketahui.
2. Tidak adanya sanad yang dipercaya kepada rasul di mana kitab tersebut diklaim turun kepadanya.
3. Adanya campur tangan dari banyak kalangan dengan merubah, mengganti dan menambah sehingga yang asli tidak diketahui lagi.
4. Kontradiksi yang terjadi padanya dalam jumlah yang besar.
5. Kandungannya yang tidak layak dikatakan sebagai firman Allah, mensifati Allah dengan sifat-sifat kekurangan dan nabi-nabi di gambarkan-gambaran yang menjijikkan.

Semua ini membuktikan ketidakabsahan kitab-kitab selain al-Qur`an saat ini sebagai wahyu Allah. Wallahu a’lam.

(Sumber: Kitab Tauhid jilid 2 oleh Tim Ahli Tauhid).