Uskup gereja Anglican, Britania, Rowan Williams menuntut pemerintah Inggeris agar tidak ikut intervensi dalam hal yang berkenaan dengan pakaian yang menjadi simbol keagamaan setiap warga. Ia menilai, adalah hak seorang wanita Muslimah untuk mengenakan neqab (cadar) dan adalah hak seorang Kristiani untuk memakai salib.!

Ia menegaskan, amat berbahaya bilamana pemerintah ikut membatasi kebebasan agama warganya. Ia mengingatkan agar pemerintah tidak berubah menjadi penguasa ‘tukang stempel’ untuk menetapkan simbol agama mana yang dinilai dapat diterima dan mana yang tidak.!! Demikian seperti yang dilansir kantor berita Islam, IRNA.

Kepala gereja Anglican yang memiliki 77 juta pengikut tersebut mengatakan, “Masyarakat ideal yang ingin dibangun sebagian polikus Inggeris berdasarkan sekularisme yang kerjanya sampai melarang simbol-simbol keagamaan seperti salib yang dikalung, neqab (cadar) atau syal hanyalah masyarakat politik yang amat memprihatinkan dan berbahaya.!!??” (ismo/AS)