Maskapai penerbangan udara kerajaan Maroko, Selasa, mengumumkan, pihaknya telah melarang para karyawannya untuk melaksanakan shalat di kantor-kantor dan gedung-gedung pusat maskapai. Pihak penerbangan beralasan, shalat telah membuat mereka melalaikan pekerjaan. Namun tudingan tersebut dengan tegas dibantah para karyawan.!!

Pihak maskapai mengatakan, di masa lalu, para karyawannya telah menyalahgunakan kesempatan shalat untuk menghabiskan waktu selama mungkin. “Karena alasan mengerjakan shalat, mereka meninggalkan kantor-kantor dan para costumer mereka.!!??” Tudingan ini kontan dibantah para karyawan maskapai dan juga para politisi Muslim yang menegaskan, langkah tersebut diambil seiring dengan semakin gencarnya tekanan terhadap kebebasan beragama mereka.

Para karyawan mengatakan, mereka dilarang melaksanakan shalat di kantor-kantor. Sejumlah ruang shalat yang dulu pernah dipakai untuk shalat, kini ditutup. Mereka juga dilarang melaksanakan shalat di masjid-masjid terdekat di saat jam kerja.!!??

Dalam pada itu, Mushtafa ar Rumaid dari Partai Keadilan Dan Pembangunan Islam mengatakan, “Saya sangat marah sekali atas dikeluarkannya keputusan ini.! Orang-orang Maroko kini menghadapi upaya ‘penelanjangan’ kebebasan dan kebebasan beragama. Ini jelas masalah yang sangat berbahaya sekali. Sangat jelas, pihak maskapai udara milik kerajaan sama sekali tidak memiliki penghargaan terhadap Islam.”

Para pangamat Maroko memandang keputusan tersebut, seperti halnya masalah cadar, merupakan bagian dari gerakan busuk untuk mengikis habis akar-akar Islam di negeri itu.

Seperti diketahui, Maskapai Penerbangan Udara Kerajaan Negara yang sebagian sahamnya dimiliki keluarga kerajaan di Maroko merupakan simbol utama bagi kebanggaan dan ‘izzah di negeri itu akan tetapi langkah yang diambil baru-baru ini dapat mengancam terjadinya jurang perpecahan di Maroko.!! (ismo/AS)