Keempat, Dukungan Malaikat

Di antara bentuk mukjizat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dukungan Allah kepada beliau dengan para malaikat, seperti saat hijrah, “Maka Allah menurunkan ketenanganNya kepadanya dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya.” (At-Taubah: 40).

Saat perang Badar, “Ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu lalu diperkenankannya bagi mu, ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (Al-Anfal: 9).

Saat perang Uhud, Jibril dan Mikail berperang di kanan dan di kiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Saat di Khandaq, “Ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya.” (Al-Ahzab: 9).

Pasca Khandaq, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meletakkan senjata, Jibril datang dan berkata, “Kamu telah meletakkan senjata? Demi Allah, kami belum. Pergilah kepada mereka.” Nabi shallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa?” Maka Jibril mengisyaratkan ke Bani Quraizhah.

Di Hunain, “Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang- orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.” (At-Taubah: 26).

Kelima, Penjagaan

Ini adalah salah satu mukjizat beliau, berupa penjagaan Allah kepada beliau, sehingga orang-orang yang berniat jahat terhadap beliau tidak mampu menunaikan niat mereka, makar mereka terhadap beliau selalu gagal.

Sesungguhnya Kami memeliharamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olokkan.” (Al-Hijr: 95). “Allah memeliharamu dari gangguan manusia.” (Al-Maidah: 67).

Di antara buktinya adalah kegagalan rencana jahat Quraisy menjelang hijrah, di mana mereka mengumpulkan seorang pemuda kuat dari setiap kabilah, lalu mereka semuanya akan menebas beliau secara serempak, agar Bani Hasyim tidak kuasa menuntut qishash karena harus menghadapi kabilah-kabilah Makkah, tetapi apa hasilnya? Gagal, karena Allah menjaga beliau.

Saat beliau beristirahat di bawah pohon, seorang laki-laki menghunus pedang di depan beliau dan berkata, “Siapa yang menjagamu dariku?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Allah.” dan pedang itu pun langsung jatuh dari tangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengambilnya dan menghunus di depan wajahnya, “Siapa yang melindungimu?” Dia menjawab, “Jadilah sebaik-baik pemegang pedang.” Maka Nabi saw memaafkannya.

Keenam, Dijawabnya Doa Beliau

Bagian ini sangat banyak sekali, di antaranya doa beliau untuk Anas, “Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, berkahilah dia dalam apa yang Engkau berikan kepadanya. Panjangkanlah umurnya dan ampunilah dia.”

Anas berkata, “Demi Allah, hartaku benar-benar banyak, anak-anakku dan cucu-cucuku hari ini berjumlah seratus.”

Anas ini mempunyai dua kebun dan berbuah setiap tahunnya dua kali, angin yang berhembus ke kebun itu beraroma wangi miski.

Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk ibu Abu Hurairah agar diberi hidayah, maka ibu Abu Hurairah langsung masuk Islam.

Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk Urwah bin Abu al-Ja’ad al-Bariqi, “Ya Allah berkahilah jual belinya.” Urwah ini masuk pasar Kufah dan meraup laba empat puluh ribu, sekiranya dia membeli tanah niscaya dia mengambil untuk darinya.

Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atas sebagian musuhnya dan terjadilah pada mereka sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, Uqbah bin Abu Muaith dan lainnya. Dan masih banyak lagi.

Orang yang berakal dan menggunakan akalnya dengan baik pasti akan terkesima di depan mukjizat-mukjizat ini dan yang semisalnya, bila dia memang berakal, maka dia akan berucap, “Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

Dari Aqidah al-Muslim, Dr Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani.