Tentara pendudukan asal Scotlandia di Iraq menyerahkan apa yang mereka sebut ‘salib militer’ kepada salah satu personilnya yang mengalami luka-luka setelah adu tembak dengan kelompok perlawanan Iraq.

Menurut surat kabar ‘Scotman’, seorang tentara bernama Daren Dickson, berusia 22 tahun terkena tembakan di tangannya sehingga sekarang hanya memilik satu tangan dan dengan satu tangan ini ia membela teman-temannya. Demikian menurut pengakuan surat kabar tersebut.

Masih menurut surat kabar tersebut, Dickson pernah mengatakan bahwa kejadian yang dialaminya, hari sabtu lalu di Bashra telah banyak merubah kehidupannya. Ia sekarang sudah bertekad untuk menjadi seorang pendeta.

Prajurit yang lulusan fakultas undang-undang dan akuntansi di universitas Tabeer, Adenberg tersebut menambahkan, “Iraq telah merubah diriku secara fisik dan rohani dan aku ingin menjadi seorang Fransisco.”

Sebelum dipanggil untuk ikut bergabung di pasukan Scotlandia, Dickson bekerja sebagai sopir bis di ibukota, Adenberg.

Dalam pada itu, sebuah surat kabar lain, “Christians Saints Monitor’ mencela tindakan-tindakan yang dilakukan personil pasukan marinir Amerika Serikat selama pertempuran mereka melawan kelompok perlawanan. Surat kabar ini mengatakan, “banyak orang-orang Amerika itu sekarang ini ingin mengambil berkah dari kitab suci yang ada di tangan mereka karena ingin selamat dan saking takutnya mereka terhadap pasukan kelompok perlawanan.”

Surat kabar tersebut menyebutkan bahwa para tentara pasukan pendudukan meyakini bahwa kedatangan mereka ke Iraq adalah untuk ‘misi suci’ dan sebagian mereka ada yang menaruh kitab suci mereka di kantong mereka. (ismo/AH)