Definisi

Suatu aliran yang menisbatkan diri kepada Islam dan mengklaim bahwa Ali yang berhak atas tampuk khilafah bukan Abu Bakar, Umar dan Usman.
Mereka disebut dengan Imamiyah karena mereka memandang masalah imamah sebagai masalah paling mendasar dan paling utama.
Mereka disebut dengan Itsna ‘Asyariyah karena mereka menetapkan dua belas imam di mana yang terakhir –menurut mereka- masuk ke dalam bungker di rumah bapaknya lalu menghilang dan belum kembali.

Dua belas imam yang mereka tetapkan:

1. Ali bin Abu Thalib, menantu Rasulullah saw, khalifah keempat dalam silsilah Khulafa` Rasyidin, dibunuh oleh seorang Khawarij Abdur Rahman bin Muljam di masjid Kufah tahun 40 H. Mereka memberinya gelar al-Murtadhi.
2. Al-Hasan bin Ali (3 – 50 H) yang bergelar –menurut mereka- al-Mujtaba.
3. Al-Husain bin Ali (4 – 61 H) yang bergelar asy-Syahid.
4. Ali Zainul Abidin bin al-Husain (38 – 95 H) yang bergelar as-Sajjad.
5. Muhammad al-Baqir bin Ali Zainul Abidin (57 – 114 H) yang bergelar al-Baqir.
6. Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir (83 – 147 H) yang bergelar ash-Shadiq.
7. Musa al-Kazhim bin Ja’far ash-Shadiq (128 – 183 H) yang bergelar al-Kazhim.
8. Ali ar-Ridha bin Musa al-Kazhim (148 – 203 H) yang bergelar ar-Ridha.
9. Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha (195 – 220 H) yang bergelar at-Taqi.
10. Ali al-Hadi bin Muhammad al-Jawad (212 – 254 H) yang bergelar an-Naqi.
11. Al-Hasan al-Askari bin Ali al-Hadi (232 – 260 H) yang bergelar az-Zaki.
12. Muhammad al-Mahdi bin al-Hasan al-Askari (256 – …) yang bergelar al-Hujjah al-Qa`im al-Muntazhar.

Orang-orang aliran ini

Abdullah bin Saba`, seorang Yahudi Yaman, berpura-pura masuk Islam lalu mentsanfer apa yang ada dalam agama Yahudi kepada aliran ini, dia berkata kepada Ali, “Engkau adalah engkau.” Maksudnya angkau adalah Allah. Ali hendak membunuhnya akan tetapi dicegah oleh Ibnu Abbas, maka Ali mengusirnya ke Mada`in. Semasa dia dalam Yahudi dia berkata bahwa Yusya’ bin Nun adalah penerima wasiat Musa, dan dalam Islam Ali adalah penerima wasiat Muhammad saw.

Al-Kulaini, penulis kitab al-Kafi yang dicetak di Iran tahun 1278 H, kitab ini di kalangan mereka ibarat shahih al-Bukhari di kalangan Ahlus Sunnah, mereka mengaku bahwa di dalamnya terdapat 16199 hadits.

Al-Haj Mirza Husain bin Muhammad Taqi an-Nuri, wafat tahun 1320 H. Penulis kitab Fashl al-Khithab fi Itsbat Tahrif Kitab Rabb al-Arbab, yang dicetak di Iran pada tahun 1289 H. Dalam buku ini penulisnya mengklaim bahwa al-Qur`an telah ditambah dan dikurangi, salah satunya menurut mereka dalam surat al-Insyirah terdapat ayat, “Dan Kami menjadikan Ali menantumu.” Sebuah klaim palsu lagi dusta.

Ayatollah al-Mamiqani, penulis kitab Tanqih al-Maqal fi Ahwal ar-Rijal, orang ini di kalangan mereka adalah imam al-Jarh wa at-Ta’dil, dalam kitab ini Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin al-Khattab di beri gelar al-Jibt dan Thaghut. Kitab ini dicetak pada tahun 1352 H di kota Najaf.

Ayatollah Khomaeni, pemimpin revolosi Iran, menulis kitab Kasyf al-Asrar dan kitab al-Hukumah al-Islamiyah. Di awal revolosi dia meneriakkan syiar Islam akan tetapi setelah itu dia membuka kedoknya dengan pemikiran-pemikiran Syi’ah yang sempit dan fanatik dan dia berusaha mengusung revolusinya ini ke seluruh negeri muslim.