FENOMENA AL-GHULUW DAN AT-TATHARRUF DALAM REALITA KEHIDUPAN KITA YANG MENYEDIHKAN

PENDAHULUAN

Para ulama dan cendikiawan dari kalangan pemikir umat, mereka telah memperingatkan kepada kita tentang bahaya memisahkan diri (keluar) dari barisan (jama’ah). Seekor srigala tidak akan memangsa domba, kecuali domba yang menyendiri (terpisah dari kelompoknya). Asal muasalnya keluar serta perpecahan umat adalah membuat dasar-dasar keberagaman baru dan konsisten dalam kepartaian. ( Fitnatu Takfir wa Hizbiyah, dari koran al-Muslimun edisi 586. )

Sesungguhnya pendidikan terhadap para pemuda harus didasarkan kepada al-Qur’an dan as-Sunnah, dan dengan pemahaman ulama-ulama dahulu yang shalih (salafus shalih) dari kalangan umat ini. Maka apabila para pemuda dididik berdasarkan pada al-Qur’an dan as-Sunnah, niscaya mereka akan terlahir sebagai generasi yang mengetahui agamanya dengan dasar yang benar, bukan berdasarkan pada prinsip-prinsip kepartaian yang bertentangan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah yang melahirkan para pemuda yang menyimpang dalam akidahnya, lemah dalam ilmunya, yang tidak mengenal kecuali senjata dan pengkafiran terhadap orang lain, revolusi, penculikan, pendudukan, pemogokan dan demonstrasi (unjuk rasa) .

Sesungguhnya tindakan tidak menghukumi dengan apa yang telah diturunkan Allah (al-Qur’an), kezaliman yang terjadi dari mayoritas penguasa yang ada pada kebanyakkan negara Muslim, dan tersebar luasnya kemaksiatan baik di timur ataupun di barat, tidak diragukan lagi bahwasanya hal tersebut merupakan sebab utama munculnya kekerasan pada kebanyakan orang-orang yang semangat dalam agama Islam, tetapi semangat ini harus diperkuat oleh syari’at al-Qur’an dan as-Sunnah, serta pemahaman para salafus shalih radhiallahu ‘anhum.

Sesungguhnya keluar atau berpaling dari al-Qur’an dan as-Sunnah serta pemahaman salafus shalih merupakan titik utama penyimpangan dari yang haq, penggelinciran yang berbahaya dan merupakan jalan atau arah menuju kepada suatu jurang yang tidak pernah mendatangkan kebaikan, justru akan mendatangkan kerugian serta kecelakaan bagi umat. Hal tersebut di atas akan mengakibatkan pada kekacauan dan terhentinya dakwah kepada Allah Ta’ala, serta yang lainnya berupa fitnah-fitnah kerusakan dan kemudharatan.

Dalam hal ini saya akan berusaha dengan segala kemampuan untuk menjelaskan fitnah-fitnah, kerusakan dan kemudharatan yang muncul dikarenakan berpaling dari jalan yang benar dan mengamalkan jalan yang rusak, serta pemikiran-pemikiran yang berdampak pada perpecahan, kehinaan, kekalahan dan terkuasainya umat Islam oleh musuh-musuh mereka, dan hanya Allahlah tempat memohon pertolongan.