Tanya :

Apakah harta anak yatim dan orang gila juga terkena wajib zakat?

Jawab :

Harta anak yatim dan orang gila wajib dibayarkan zakatnya, bila anak yatim atau orang gila itu seorang Muslim yang merdeka dan benar-benar memiliki harta. Berdasarkan hadits riwayat Ad-Daraqutni secara marfu’ dari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda,

مَنْ وُلِّيَ مَالُ اليَتِيْمِ فَلْيَتَّجِرْ بِهِ وَلاَ يَتْرُكُهُ حَتَّى تَأْكُلَهُ الصَّدَقَةُ.

“Barangsiapa diserahi mengurus harta anak yatim hendaklah ia kelola harta tersebut, janganlah ia biarkan habis terkena kewajiban sedekah (zakat).”

Dan juga berdasarkan riwayat Malik dalam kitab Al-Muwaththa’ dari Abdurrahman bin Al-Qasim bahwa ayahandanya berkata, “‘Aisyah adalah wali yang mengasuh aku dan seorang saudaraku yang yatim. Beliau mengeluarkan zakat harta kami.” HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ (587).
Di antara ulama yang berpendapat wajibnya zakat pada harta anak yatim dan orang gila adalah Ali bin Abi Thalib, Ibnu Umar, Jabir, ‘Aisyah, Al-Hasan bin Ali, sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Mundzir.
( Lajnah Da’imah, Fatawa Az-Zakah, disusun oleh Muhammad Al-Musnad, hal. 11. )