Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِي بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَتَبِعْتُمُوهُمْ! قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ, الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ فَمَنْ؟

”Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti tradisi umat kurun-kurun sebelumnya, sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka masuk lubang kadal gurun sekalipun, kalian pasti mengikutinya!” Kami bertanya, “wahai Rasulullah, apakah mereka itu orang Yahudi dan Nasrani?” Dijawab oleh Rasulullah, “Kalau bukan mereka lalu siapa?”

Ini telah tampak pada masa kita sekarang ini. Di banyak negeri kaum muslimin, fenomena mengikuti dan meniru orang Nasrani dan Yahudi telah menjadi perlombaan dan menjadi suatu hal yang dibanggakan, baik dalam hal pakaian, bicara, dan tingkah laku.

(Sumber : 100 Mukjizat Islam, Pustaka Darul Haq)