Sekitar 270.000 WN Inggeris menandatangani nota protes menentang pembangunan sebuah sekolah Islam yang akan mampu menampung 50 siswa di dekat desa Olympic, London.

Nota yang menghimpun tanda tangan dalam jumlah yang besar ini diajukan ke kantor Perdana Menteri pasca disetujuinya rencana pembangunan sekolah yang dikelola Jamaah Tabligh (JT) di Inggeris itu oleh pemerintah. Dalam rencana itu, akan dibangun juga auditorium seminar.

Terkait dengan hal itu, salah seorang anggota JT bernama Abdul Rashid Batte dalam keterangan persnya yang dilansir surat kabar ‘Moslem Weekly’ yang terbit di Inggeris mengeritik aksi protes tersebut. “Kami tidak menuntut dikhususkannya bagi kami ribuan meter untuk membangun masjid seperti halnya untuk anggaran pembangunan stadion Wembley, “ katanya.

“Kami merasa terancam dan sedih dengan cara kekerasan yang dilakukan terhadap proyek kami ini,” lanjutnya.

Hafizh Malik, salah seorang aktifis JT kepada surat kabar The Guardian mengatakan, “Kami orang-orang Islam. Keyakinan kami adalah bahwa Islam merupakan satus-satunya jalan selamat. Fokus kami melayani kaum Muslimin, bukan mengubah agama orang-orang Inggeris. Banyak orang yang masuk Islam karena kembali kepada fitrahnya.”

JT mengelola sekolah Islam lainnya yang mengajarkan materi-materi seperti sejarah Islam, undang-undang, al-Qur`an al-Karim dan Bahasa Arab kepada lebih dari 300 Muslim. (almkhtsr/AS)