Muqaddimah

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أفضل الأنبياء والمرسلين، أما بعد

Agama Islam yang mulia telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia menuju kebahagian dunia dan akherat. Namun banyak orang yang tidak mengetahuinya dan banyak pula yang enggan menerimanya dengan dalih-dalih yang beraneka ragam banyaknya.

Tidak dipungkiri lagi mengajak manusia untuk taat kepada Allah dan beribadah hanya kepadaNya dizaman ini secara umum mengalami kesulitan dan kendala. Terlalu banyak pemikiran dan isu yang menghalangi manusia mencapai kebenaran yang dibawa agama Islam ini.

Sebenarnya Allah telah menjanjikan kemenangan dan kejayaan untuk islam dalam firmanNya,

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Dialah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walupun orang-orang musyrik tidak menyukainya”. (QS. 9:33)

Kemenangan islam ini diwujudkan dengan dakwah yang membutuhkan perencanaan, pemilihan uslub yang pas dan pengenalan terhadap realita yang digeluti masyarakat dalam masyarakat islam maupun non islam.

Demikian juga membutuhkan persiapan dan pembekalan para da’i agar siap mengemban tugas menyebarkan kalimatullah diantara manusia dan untuk perbaikan hati dan jiwa mereka. Semua ini ada dalam al-Qur`an dan sunnah Nabi yang menjelaskan uslub dakwah yang baik dan pas. Juga ada contoh yang baik dalam menjalankan dakwah dan mengajak bicara manusia serta perbaikan jiwa dan hati mereka. Demikian juga di zaman kenabian telah ditetapkan ushul dakwah dan adab-adabnya.

Mengenal hal ini merupakan bekal yang bisa menjadikan da’i memiliki senjata dalam dakwahnya. Tidaklah bagus amalan da’i di zaman apapun dan dimanapun kecuali dengan memiliki ilmu kitabullah dan sunnah, mempelajari ilmu-ilmu islam baik aqidah maupun syariat dan berhias dengan akhlak yang mulia serta ittiba’ dalam menyampaikan dan menasehati umat ini sesuai dengan perbedaan waktu dan tempat.

Dizaman kiwari ini menampakkan kemulian islam membutuhkan para da’i yang memunculkannya dengan ilmu, qudwah dalam prilakunya, pengetahuan tentang keadaan manusia dan perkara agama dan dunia yang menyibukkan kehidupan mereka. Telah bermunculan beragam problematika yang menyibukkan akal dan pikiran manusia dan mendapatkan perhatian yang besar dari mereka. Sehingga sudah sepantasnya para da’i mengetahui problematika tersebut dan pengertian, para pelaku dan kebaikan dan keburukan yang ada padanya.

Lebih penting lagi adalah menimbang problematika tersebut dengan timbangan islam dan ditegakkan diatas asanya hingga jelas yang buruk dari yang baik dalam pemikiran dan amalan. Juga agar kaum muslimin mengetahui hakekat masalah yang menimpa mereka dan dapat membedakan yang manfaat untuk diambil manfaatnya dan kemudharatan untuk dihindari.

Diantara problematika yang telah, sedang dan terus dibicarakan adalah masalah yang dinamakan dengan Hak Asasi Manusia atau persamaan gender atau pluralisme dan sebagainya.

Orang yang memiliki cukup ilmu dari al-Qur`an dan sunnah dapat mengetahui hakekat semua isu ini, keadaan penyeru dan pelaksananya dan tujuan yang ingin diraih mereka. Orang yang demikianlah yang akan menjadi penunjuk dan pembimbing masyarakat kepada kebenaran dalam semua isu yang disebar mereka tersebut.

Dalam kajian singkat ini kita mencoba menjelaskan permasalahan Hak Asasi Manusia dalam Pandangan Islam dengan harapan bisa mengetahui sebatas mana kebenaran isu ini dan syubhat yang dilontarkan kepada kaum muslimin seputarnya.