اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ التَّرَدِّيْ ، وَالْهَـدْمِ، وَالْغَرَقِ، وَالْحَرِيْقِ، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْيَتَخَبَّطَنِيَ الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْ أَمُوْتَ فِيْ سَبيْلِكَ مُدْبِرً، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْغًا.

“Allohumma innii a’uudzubika minattaroddii, wal hadmi, wal ghoroqi, wal hariiqi , wa a’uudzubika ayyatakhobbathoniyasy syaithoonu ‘indal mauti, wa a’uudzubika an amuuta fii sabiilika mudbiron, wa a’uudzubika an amuuta ladiighon.

Artinya :
“Ya, Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (jatuh), kehancuran (tertimpa), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari rasukan syaitan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat.

HR.An-Nasa’i dan Abu Dawud no. 1552 juga Shahih an-Nasa’i(3/1123)