4. Gambar makhluk bernyawa

Termasuk perkara yang menjauhkan barokah dan kebaikan dari rumah adalah gambar-gambar makhluk bernyawa, karena gambar-gambar itu membuat malaikat rahmat menolak masuk ke dalam rumah dan jika malaikat rahmat menolak masuk maka jauhlah rumah tersebut dari rahmat dan kebaikan, penolakan malaikat untuk masuk rumah yang ada gambar makhluk bernyawa ditunjukkan oleh hadits Abu Thalhah Muttafaq alaihi pada poin kedua tentang anjing.

Oleh karena itu Rasulullah saw senantiasa menjaga rumahnya dari gambar makhluk bernyawa. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah berkata, “Rasulullah saw pulang dari perjalanan sementara aku menutup jendelaku dengan kaim bergambar patung, ketika Rasulullah saw melihatnya wajahnya berubah, beliau bersabda,

يَا عَائِشَةَ أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ الذِيْنَ يُضَاهِؤُوْنَ بِخَلْقِ اللهِ .

‘Wahai Aisyah, manusia yang paling pedih siksanya pada Hari Kiamat adalah orang-orang yang membuat penyerupaaan dengan makhluk Allah’.”

Hadits ini menentapkan larangan gambar makhluk bernyawa, Imam an-Nawawi rhm di Riyadhus Shalihin menulis sebuah bab yang bunyinya begini, “Bab diharamkannya gambar hewan ditikar atau batu atau baju atau dirham atau bantal atau dinar dan lain-lain dan diharamkannya memasang gambar di dinding, kelambu, surban, kain dan lain-lain serta perintah menghilangkan gambar”. Di samping itu hadits di atas menetapkan illat (alasan hukum) dari larangan ini yaitu membuat penyerupaan dengan makhluk Allah, ini menepis anggapan sebagian orang bahwa illatnya adalah ‘penyembahan’. Ibnu Utsaimin di al-Qaul al-Mufid berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa setiap perupa diazab dan bahwa azabnya termasuk terpedih, dan bahwa hikmah dari hal itu adalah penyerupaan mereka dengan ciptaan Allah azj, bukan seperti yang diklaim oleh banyak orang bahwa mereka membuatnya untuk disembah selain Allah, hal itu lain lagi karena barangsiapa membuat sesuatu untuk disembah selain Allah maka ia termasuk ke dalam pengharaman walaupun tidak terwujud rupaka.”

Apa yang diucapkan oleh Ibnu Utsaimin selaras dengan sabda Nabi saw yang lain dari Abu Hurairah sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw bersabda,

قَالَ اللهُ تَعَالىَ ” وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذَهَبَ يَخْلُقُ كَخَلْقِيْ فَلْيَخْلُقُوْا ذَرَّةً ، أَوْ لِيَخْلُقُوْا حَبَّةً ، أَوْ لِيَخْلُقُوْا شَعِيْرَةً .”

“Allah Taala berfirman, ‘Dan tiada yang bertindak lebih zhalim daripada orang yang bermaksud menciptakan seperti ciptaanKu, maka cobalah mereka mencipta seekor semut kecil, atau sebutir biji-bijian, atau sebutir biji gandum.”

Kalau memang rumah mesti dihiasi dengan keindahan maka hindari yang bernyawa, ganti dengan pemandangan tumbuh-tumbuhan, lautan, danau dan lain-lain.

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda,

كُلُّ مُصَوِرٍ فِى النَّارِ ، يُجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسٌ يُعَذَّبُ بِهَا فِى جَهَنَّمَ . قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ : فَإِنْ كُنْتَ لاَ بُدَّ فَاعِلاً ، فَاصْنَعِ الشَّجَرَ وَمَالاَ رُوْحَ فِيْهِ .

“Setiap perupa berada dalam neraka, untuknya setiap rupaka yang dibuatnya akan diberi nyawa guna menyiksa dirinya dalam Neraka Jahannam. Ibnu Abbas berkata, ‘Kalau kamu harus melakukan maka gambarlah pohon dan yang tidak bernyawa”

5. Lonceng

Lonceng termasuk yang harus dihindarkan dari rumah karena di samping ia sebagai bentuk tasyabuh dengan orang-orang kafir, ia juga membuat malaikat menolak mendekat ditambah lagi bahwa ia merupakan seruling setan.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” لاَ تَصْحَبُ المَلاَئِكَةُ رُفْقَةً فِيْهَا كَلْبٌ أَوْ َجَرَسٌ .

Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw bersabda, “Malaikat tidak menyertai kumpulan orang dengan anjing dan lonceng padanya.” (HR. Muslim).

وَعَنْهُ قَالَ أَنَّ النَّبِي صلى الله عليه وسلم قَالَ : ” الجَرَسُ مَزَامِيْرُ الشَّيْطَانِ .”

Darinya bahwa Nabi saw bersabda, “Lonceng adalah seruling setan.” (HR. Muslim).

Hendaknya keluarga muslim mewaspadai hal ini karena bisa jadi ia masuk ke dalam rumahnya tanpa disadari, bisa lewat jam dinding, bel rumah, dering telepon atau lainnya, karena alat-alat seperti ini dibuat oleh orang-orang kafir.

6. Identitas agama lain

Masing-masing agama memiliki syiar dan ciri khas yang identik dengannya dan ia biasanya dihormati dan disakralkan oleh pengikut agama tersebut bahkan dipuja-puja dan disembah. Jika rumah muslim tidak steril dari ciri khas agama lain, maka berarti pemiliknya telah bertasyabuh dengan mereka di samping dia telah membantunya mengiklankan ciri tersebut. Biasanya hal ini terjadi tanpa disadari oleh yang bersangkutan karena pada umumnya ia disisipkan melalui alat-alat rumah tangga. Sajadah untuk shalat misalnya, yang biasanya bergambar masjid, kalau kita perhatikan akan terlihat ada beberapa sisipan lambang agama tertentu, bahkan penulis pernah melihat baju muslim yang biasa untuk shalat (baju koko) dihiasi oleh bordir di bagian dada yang melambangkan ciri khas agama tertentu. Ia juga disisipkan melalui benda-benda seni atau benda-benda antik dengan dalih seni padahal tidak jarang kalau kita meneliti maka kita dapati bahwa ia merupakan ciri khas dari kepercayaan tertentu bahkan sesembahannya, orang mungkin berkilah, kami tidak berniat betasyabuh apalagi mengiklankannya. Kami katakan, Anda memiliki dan membiarkannya di rumah sudah cukup bahwa Anda telah bertasyabuh dan mengiklankan walaupun Anda berkilah demikian karena tasyabuh sudah cukup dalam hal lahir yang menjadi ciri khas walaupun yang bersangkutan berkata kami tidak berniat bertasyabuh.

7. Rokok

Bahaya rokok bukan perkara yang diperdebatkan, siapapun mengakui bahayanya, bagaimana tidak, sementara pembuatnya sendiri telah mengakui dan menulis di bungkusnya, “Merokok dapat merugikan …” dan seterusnya, dan kalau Anda bertanya kepada dokter atau para pakar kesehatan maka penulis jamin tidak ada seorang pun dari mereka kecuali mengakui bahaya rokok. Di samping itu jika Anda adalah perokok di rumah, di samping Anda meracuni diri sendiri Anda juga meracuni anak-anak dan istri Anda, karena sebagai perokok pasif yang kata para pakar ahli lebih berbahaya daripada Anda sebagai perokok aktif.

Perokok telah menutup pintu rumahnya dari malaikat rahmat karena aroma busuknya mengganggu mereka, bagaimana tidak, jika Nabi saw telah melarang orang yang makan bawang merah dan bawang putih mendekati masjid dan beliau menjelaskan alasannya yaitu karena malaikat merasa terganggu dengan baunya yang tidak sedap, lalu bagaimana dengan bau rokok? Bukankah lebih buruk?

Syaikh al-Albani menulis di catatan kaki Shahih at-Targhib wat at-Tarhib 1/350 terjemah terbitan Darul Haq Jakarta yang bunyinya begini, “Lihatlah wahai saudaraku – semoga Allah melindungimu dari semua yang berbau busuk – bagaimana Nabi melarang orang yang makan bawang merah, bawang putih atau selain keduanya yang memiliki bau busuk di mana para malaikat terganggu karenanya untuk mendekati masjid. Apakah terbayang di benakmu bahwa perokok tidak termasuk ke dalam larangan ini (padahal) bau rokok lebih buruk dari keduanya? Padahal makan bawang putih dan bawang merah tidaklah berdampak negatif, justru banyak gunanya, sementara rokok adalah membahayakan tanpa ada manfaatnya. Semoga Allah memberi kita keselamatan. Munir ad-Dimisyqi.”

Semoga Allah memperbaiki rumah kita semua dan rumah-rumah kaum muslimin. Amin