Sebuah sumber di Yunani menuding pemerintah telah bersikap melampaui batas. Sumber itu mengatakan, “Melarang umat Islam Yunani mendirikan masjid merupakan tindak kriminal terhadap hak warga negara ini dan warga pendatang yang tinggal di dalamnya. Sebab hingga saat ini, sekalipun pemerintahan sudah silih berganti masih saja mengulur-ulur pembangunan masjid.”

Saat ini, banyak sekali masjid-masjid di Yunani dan pusat-pusat keislaman dirubah menjadi arena pacuan kuda, gedung bioskop, sanggar tari dan lainnya. Sikap ini seiring dengan diperketatnya pengawasan terhadap umat Islam dengan melarang mereka mendapatkan pekerjaan, mempersulit pemberian surat izin pembangunan masjid atau pun membuka peluang bisnis. Bahkan propaganda kristenisasi demikian gencar dilakukan terhadap mereka.!!

Di samping itu, sumber itu juga menegaskan, upaya yang dilakukan gereja Orthodoks terus berjalan sesuai rencana mereka, khususnya berbarengan dengan ditingkatkannya langkah pengekstradisian umat Islam dari kawasan utara Yunani ke kawasan kota-kota besar seperti Athena dan Salonic. Hal ini berdampak negatif terhadap sebagian umat Islam, khususnya suku Ghajer di mana banyak anak-anak mereka masuk Kristen. Untungnya, mereka cepat menyingkap tipu muslihat dan iming-iming yang dijanjikan kepada mereka itu.!

Syukur pula, kini aktifitas tersebut sudah menurun drastis, mengingat masalah seperti ini demikian sensitif bagi umat Islam asal Yunani sendiri yang mencapai angka 600 ribu jiwa.

Lebih jauh, sumber itu menambahkan, “Atas kejadian itu, kemudian dibuatlah kesepakatan oleh para pimpinan agama dalam sebuah piagam ‘kehormatan.’ Piagam ini melarang upaya-upaya kristenisasi terhadap pemeluk agama lain. Selain itu, gereja Orthodoks juga menyetujui untuk tidak campur tangan dalam urusan internal umat Islam dan tidak melancarkan kritikan-kritikan terhadap prilaku yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Demikian pula sebaliknya, pimpinan direktorat keislaman setempat dituntut untuk melakukan langkah serupa. Faktor inilah yang kemudian secara tidak langsung berhasil menghambat aktifitas-aktifitas kristenisasi tersebut.” Demikian seperti dikutip surat kabar El Lewa, yang terbit di Yordania.

Seperti diketahui, kondisi ekonomi umat Islam Yunani sangat memprihatinkan dan mengenaskan. Kebanyakan mereka terpaksa hidup di hutan-hutan dan di antara pepohonan rimbun. Sementara kegiatan perekonomian mereka hanya sebatas pertanian, khususnya di kebun-kebun. Meskipun sebagian mereka ada yang menggeluti bisnis, namun jumlahnya dapat dihitung dengan jari.

Nampaknya, kondisi ekonomi yang sulit ini sebagai imbas dari sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh beberapa pemerintahan terdahulu sejak 30 tahun lalu. Semoga Allah menolong kaum Muslimin di sana.! (almkhtsr/AH)