Kepala keuskupan gereja Katholik Uganda, Henry Luck Orombee meminta para kardinal Vatikan agar memilih seorang Paus Afrika untuk menggantikan Paus Yohanes Paus II sebagai Paus Vatikan.

Orombee mengatakan, “Kami melakukan misa demi untuk terpilihnya paus yang baru, di samping juga berdoa agar ia berasal dari Afrika sebab gereja di Afrik sangat kuat.” Demikian seperti yang diklaimnya.

Statement Orombee ini dilontarkan ketika diadakannya pertemuan besama dengan para kepala keuskupan kawasan laut besar di ibukota Uganda, Kampala. Hadir dalam pertemuan ini beberapa uskup dari Kenya, Rwanda, Burundi, Uganda dan Republik Demokratik Kongo. Ada pun tema yang dibahas dalam pertemuan terbuka tersebut adalah upaya mengembangkan strategi terkait dengan peran gereja di dalam menyelesaikan berbagai problematika di kawasan laut besar tersebut. Demikian juga mendiskusikan berbagai tantangan yang dihadapi gereja di kawasan tersebut.

Berdasarkan laporan surat kabar ‘New Fign’ bahwa para peserta pertemuan mengungkapakan keinginan mereka agar kardinal berkewarganegaraan Niger, Francis Arenzy dapat dipilih menjadi paus yang baru.

Seperti diisyaratkan, kantor urusan penggadaian ‘Pady Bower’ di Irlandia telah menyatakan secara tegas bahwa kardinal Arenzy calon pengganti posisi paus menempati urutan kedua dalam penggadaian tersebut di bawah kardinal Diongy Tetamanzy yang telah digadai seharga 1000 euro.

Selama ini, Arenzy dikenal sebagai seorang penganut katholik konservatif dan membidangi masalah dialog kristen-Islam, kristen-Hindu dan Kristen-Budha.

Seperti diketahui, benua Afrika secara keseluruhan pada dasarnya berpenduduk mayoritas Muslim namun dalam beberapa tahun terakhir ini kegiatan misionarisme di sana sangat gencar, terlebih lagi dengan kondisi perang saudara dan kelaparan yang terjadi di sana menjadikan ia sebagai ladang empuk bagi para misionaris. Di antara indikasinya, baru-baru ini pemerintah Sudan menyingkap misi kristenisasi di Darfour yang berlindung di balik misi kemanusiaan, demikian juga yang terjadi di kawasan padang sahara al-Jazair. (ismo/AS)