Allah Subhaanahu Wata’aala menegakkan batang hidung pada wajah dalam bentuk dan kondisi yang paling bagus. Allah Subhaanahu Wata’aala melengkapinya dengan dua lubang yang dipisah dengan dinding pemisah, lalu memasang alat penciuman di dalamnya. Dengan alat itu kita dapat mencium berbagai aroma yang wangi maupun yang busuk, yang bermanfaat maupun yang berbahaya. Dengan alat itu pula kita bisa menghirup udara untuk kemudian dialirkan ke jantung. Dengan udara itu pula jantung dapat bekerja dengan baik. Allah Subhaanahu Wata’aala tidak menciptakan lubang hidung dalam bentuk bengkok dan banyak cabangnya sebagaimana halnya lubang telinga. Hikmahnya agar hidung tidak menyimpan aroma busuk hingga dapat melemahkan fungsinya dan memutus salurannya. Allah Subhaanahu Wata’aala menciptakannya sedemikian rupa sehingga cairan yang berasal dari otak dapat mengalir turun dan terkumpul di dalamnya untuk kemudian dikeluarkan.

Kemudian Allah Subhaanahu Wata’aala menciptakan bagian atas lubang hidung itu bentuknya lebih kecil daripada bagian bawah. Sebab dengan bentuk seperti itu akan mempermudah keluarnya cairan-cairan otak tersebut. Di samping dapat menghirup udara sebanyak mungkin lalu ditarik naik ke bagian atas sedikit demi sedikit hingga sampai di jantung tanpa membahayakan dan mengganggu kerjanya.

Kemudian Allah Subhaanahu Wata’aala menciptakan dinding pemisah antara kedua lubang tersebut untuk sebuah hikmah dan rahmat dariNya. Sesuai dengan bentuk batang hidung dan salurannya sebagai pelindung cairan-cairan kepala yang mengalir dan hawa yang dihirup maka perlu diberi dinding pemisah di tengahnya agar tidak merusak cairan ataupun hawa yang keluar masuk melalui lubang hidung. Dan juga tidak menghalangi udara yang dihirup. Sehingga bila salah satu lubang hidung tersumbat cairan, maka lubang yang lainnya masih dapat digunakan untuk bernafas.

Dan juga, berhubung manusia hanya memiliki satu hidung, tidak seperti alat panca indera lainnya yang berpasangan, seperti telinga dan mata yang diciptakan berpasangan karena bilamana salah satu sakit atau terkena sesuatu yang menghambat fungsinya, maka yang satunya masih bisa berfungsi sehingga alat indera tersebut tidak macet total.

Dan juga sekiranya diciptakan dua hidung di wajah tentu akan kelihatan lucu, maka diciptakanlah satu hidung dengan dua lubang yang dipisah dengan dinding pemisah. Kedua lubang itu memiliki fungsi yang sama sebagaimana fungsi kedua mata dan telinga. Maha Suci Allah Rabbul ‘Alamin Sebaik-baik Pencipta.

(Keajaiban-keajaiban Makhluk Dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)