Allah menciptakan tenggorokan manusia dalam ukuran yang berbeda-beda satu sama lainnya, luas dan sempitnya, kadar kekerasannya, sensitifitasnya, kepadatannya, kelembutannya, panjang dan pendeknya, saling berbeda antara satu dengan lainnya sehingga suarapun berbeda satu dengan lainnya. Hampir tidak ada dua suara yang sama bunyinya.
Oleh sebab itu, menurut pendapat yang shahih, persaksian orang buta dapat diterima, karena ia dapat membedakan suara manusia satu dengan yang lainnya.

Marilah kita perhatikan suara yang keluar dari tenggorokan, kelengkapan alat-alatnya, kata-kata yang keluar darinya, kerapiannya, huruf-huruf dan makhrajnya (tempat keluarnya), perangkatnya, tekak, gendang lidah dan lain sebagainya. Anda dapat melihat hikmah yang sangat mengagumkan pada udara yang keluar dari rongga dada melewati lubang tenggorokan, hingga berakhir di kerongkongan, lidah dan dua bibir. Lalu keluarlah berbagai jenis nada yang dapat didengar, setiap suara memiliki ciri khas yang berbeda dengan suara lainnya.

Dengan perpaduan itu lahirlah huruf, yaitu suara yang keluar dari rongga yang satu kemudian berakhir di rongga mulut dan menghasilkan dua puluh sembilan huruf (hijaiyah), dengan huruf-huruf itulah manusia berkomunikasi, memerintah, melarang, memberitakan, meminta berita, bercerita, bersyair, berkhutbah, memberi nasehat dan berkata yang tiada guna. Ada suara yang membuat tertawa, ada suara yang membuat menangis, ada suara yang membuat putus asa, ada suara yang membangkitkan ambisi, ada suara yang membuat takut, ada suara yang membawa harapan, ada suara yang menghibur, ada suara yang membangkitkan kesedihan, ada suara yang dapat menahan dan membangkitkan gairah jiwa. Ada suara yang membuat sakit orang yang sehat dan membuat sehat orang yang sakit, ada suara yang menghilangkan nikmat dan membawa petaka, ada suara yang dapat menolak bala dan ada suara yang mendatangkan nikmat, ada suara yang meluluhkan hati dan menyatukan dua orang yang saling membenci, ada suara yang mendekatkan dua orang yang saling berjauhan dan sebaliknya.

Ada kalimat yang diucapkan tanpa perhitungan yang menjeruskan orang yang mengucapkannya ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh daripada timur dan barat. Dan ada pula kalimat yang diucapkan tanpa perhitungan yang menempatkan orang yang mengucapkannya di surga illiyyin yang paling tinggi di sisi Rabbul Alamin.

Maha suci Allah yang menciptakan semua itu dari udara yang keluar dari dalam dada tanpa diketahui untuk apa ia dikeluarkan! Dan tidak tahu kemanakah ia ditujukan dan kemanakah tempat kembalinya? Ditambah lagi keberagaman bahasa yang tidak terhingga jumlahnya. Umat manusia berkumpul dari berbagai belahan dunia, masing-masing bebicara dengan bahasa yang berbeda-beda satu sama lainnya. Anda dapat mendengar bahasa yang beraneka ragam dan perkataan-perkataan yang tersusun rapi. Setiap bangsa tidak mengetahui apa yang dikatakan oleh bangsa lain sementara bentuk lidah mereka serupa.

Sekarag lihatlah saluran tenggorokan, seperti pipa tempat keluar suara! Perhatikan juga lidah, dua bibir dan gigi! Semua itu adalah alat untuk membentuk huruf dan nada. Tidakkah Anda lihat orang yang tanggal giginya, ia pasti tidak bisa mengucapkan beberapa huruf dengan benar, khususnya huruf yang dibentuk oleh gigi dan lidah. Orang yang rusak bibirnya tidak mampu mengucapkan huruf raa’ dan laam dengan benar. Orang yang sakit atau terganggu tenggorokannya tidak mungkin mengucapkan huruf-huruf halaqiyah (yang berasal dari tenggorokan).

Betapa takjubnya kita melihat ciptaan Ilahi ini yang telah mengeluarkan huruf dan suara tersebut dari daging, darah, urat dan tulang. Alangkah jauh perbedaan antara keduanya. Akan tetapi perkara yang sudah biasa dilihat dan dilakukan biasanya tidaklah membuat jiwa ini takjub melihatnya. Namun, ia baru takjub manakala melihat sesuatu yang tidak dapat ia temukan bandingannya, sesuatu yang asing yang membuatnya terkagum dan bertasbih memuji Allah. Yakni tatkala melihat tanda-tanda kebesaranNya yang sangat menakjubkan dan agung yang tidak mungkin ia temukan bandingannya.

Kemudian, coba perhatikan perbedaan nada dan suara, padahal kerongkongan, saluran tenggorokan, lidah, sepasang bibir dan gigi sama bentuknya. Namun, siapakah yang kuasa menciptakan variasi nada dan suara itu, padahal sumbernya sama bentuknya? Tidak lain adalah Al-Khaliq Al-Azhim, Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta!

Allah menghiasi kepala dengan rambut dan dijadikan sebagai pakaian yang dibutuhkan oleh kepala. Dan Allah menghiasi wajah dengan bulu yang tumbuh di situ dengan beragam bentuk dan ukuran. Allah menghiasinya dengan alis mata sebagai pelindung dan penahan dari benda-benda yang mengalir dari kepala ke mata. Allah menciptakan dalam bentuk yang sangat indah. Allah juga menghiasi wajah dengan jenggot yang menjadi kesempurnaan dan lambang kejantanan dan kewibawaan bagi kaum pria. Allah menghiasi bibir dengan bulu yang tumbuh di atasnya yaitu kumis dan di bawahnya yaitu anfaqah (bulu yang tumbuh di bawah bibir).

(Keajaiban-keajaiban Makhluk Dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)