WANITA-WANITA ITU TIDAK AKAN MASUK SURGA!

Berhati-hatilah engkau, wahai saudari yang mengenakan celana (seperti laki-laki) atau pakaian sero-nok (transparan dan membuka aurat) di hadapan laki-laki dan perempuan, atau mengenakan aba’ah (baju panjang) yang ketat dan digantungkan pada bahu (se-perti jubah laki-laki), atau engkau yang mengikat ram-butmu (seperti seorang model) kemudian kau tampak-kan di depan umum, atau engkau yang ke luar rumah dengan semerbak parfum yang menyengat sehingga menggoda kaum lelaki. Berhati-hatilah engkau terhadap ancaman keras yang disampaikan manusia yang paling fasih dalam memberikan nasihat yaitu Rasulullah a dari Abu Hurairah y, “Rasulullah a bersabda, “Dua golongan penghuni neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi lalu dengannya selalu mendera manusia. Dan wanita yang mengenakan pakaian, tetapi terlihat telanjang, berjalan berlenggak-lenggok dan kepalanya bergoyang seperti punuk onta yang miring . Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan dapat mencium aromanya Sesungguhnya wangi surga itu dapat tercium dalam perjalanan sekian dan sekian!.” (HR. Muslim)
Sedangkan wanita yang memakai parfum untuk mencari perhatian orang, maka sungguh celaka dengan ancaman berikut.!
Dari Abu Musa al-Asy’ari y, ia berkata, “Rasulullah a bersabda, “Wanita mana saja yang memakai parfum, lantas melewati suatu kaum agar mereka mencium aro-manya, maka ia sama dengan pezina.”

LEBIH MENJAGA HATIMU (LAKI-LAKI) DAN MEREKA (WANITA)

Tanya: Seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali wajah dan kedua telapak tangan ketika sedang sholat. Pada saat haji atau safar bersamaan dengan orang asing (bukan mahram), kemudian ia ikut shalat berjama’ah dengan mereka, apakah ia boleh menampakkan wajah dan kedua telapak tangannya? Atau ia harus menutupnya khawatir terlihat oleh laki-laki asing, sekalipun dalam shalat? Begitu juga saat ihram, apakah ia boleh menutup muka dan tangannya?
Jawab: Wanita merdeka semua tubuhnya adalah aurat, diharamkan baginya menyingkap wajah dan kedua telapak tangannya di hadapan kaum laki-laki asing, baik dalam shalat, sedang ihram, maupun kondisi-kondisi lainnya yang biasa.
Hal ini berdasarkan riwayat ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata, “Serombongan orang melintasi kami saat bersama Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Kami (para wanita) ketika itu sedang dalam keadaan ihram. Bila mereka sejajar dengan kami, maka kami menutup kain kerudung (jilbab) pada wajah, jika mereka telah berlalu kami buka kembali wajah kami.” (HR.Ahmad, Abu Daud, dan Ibn Majah)
Jika dalam kondisi ihram wajah wanita dituntut untuk dibuka, maka untuk kondisi selain itu, tentu lebih utama (untuk ditutup). Hal ini berdasarkan makna umum firman Allah q, yang artinya, “Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. al-Ahzab: 53)
Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz

BERAPA LAMA LAGI ANDA AKAN HIDUP?
Tanyakan pada diri anda semua pertanyaan ini dan jawablah dengan jawaban wanita yang berakal sehat..! Apakah anda tahu bahwa anda akan bepergian yang tidak akan kembali lagi? Apakah telah anda siapkan persiapan untuk perjalanan ini? Apakah anda telah berbekal dengan amalan sholih dari dunia yang fana ini agar terhibur dari kesepian di kubur kelak? Berapa usia anda? Berapa lama lagi anda akan hidup? Tahukah anda bahwa setiap permulaan pasti ada akhirnya dan akhirnya itu adalah surga atau neraka? Apakah pernah anda membayangkan ketika malaikat turun dari langit untuk mencabut nyawamu padahal anda dalam keadaan lalai? Pernah anda membayangkan hari itu dan hari akhir di dalam kehidupan anda saat berpisah dengan keluarga dan anak-anak? Berpisah dengan para kekasih dan sahabat? Sesungguhnya itulah kematian berikut sekaratnya, sakitnya saat dicabut dan deritanya! Dan setelah nyawa anda berpisah dari jasad, anda akan diantar ke tempat pemandian mayat, lalu anda diman-dikan dan dikafani. Setelah itu, anda dibawa ke masjid untuk dishalatkan. Lalu setelah itu anda dipikul di atas pundak kaum lelaki, ke mana? Ke kuburan, ke tempat tinggal pertama di akhirat. Bisa jadi di salah satu kebun-kebun surga atau salah satu lubang-lubang neraka..?

SYARAT HIJAB WANITA MUSLIMAH

  • Hendaknya pakaian menutupi seluruh tubuh wanita.
  • Pakaian bukan merupakan perhiasan.
  • Terbuat dari bahan tebal.
  • Longgar.
  • Aba’ah (jubah panjang) digantungkan di atas kepala sebagai permulaan.
  • Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
  • Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir.

Wanita Muslimah wajib menutup kedua telapak ta-ngan dan kedua kakinya ketika berada di dekat selain mahram. Tahukah anda bahwa bila memakai ‘Aba’ah yang terbuka, kemudian ada gadis lain yang melihat anda lantas membelinya seperti milik anda, kemudian memakainya; anda akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat.?

PAHALA 50 ORANG (SAHABAT)
Wahai saudariku yang begitu berharga..! Saya bisikkan ke telingamu beberapa untaian kata. Janganlah tergiur dengan banyaknya wanita-wanita yang berbuat maksiat! Janganlah tergoda dengan banyaknya wanita yang meremehkan hijab, berhubungan dengan para pemuda dan melakukan hal yang haram.! Kita sekarang berada di zaman yang banyak terjadi fitnah sampai-sam-pai kondisi kita seperti sabda Rasulullah a, “Sesung-guhnya di belakang kamu terdapat hari-hari kesabaran. Kesabaran pada hari-hari itu seperti menggenggam bara api. Orang yang beramal mendapatkan pahala lima pu-luh orang dari kamu yang melakukan amalan yang sa-ma.” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah! Apakah (50 orang) dari mereka.?” Beliau menjawab, “Bukan, bahkan dari kamu.!” (HR. at-Tirmidzi)
Selamat kepada wanita yang sabar dan istiqamah da-lam keta’atan kepada Allah l dan Rasul-Nya n dengan meraih kehidupan yang baik. Allah q berfirman,artinya, “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-la-ki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan ke-pada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl: 97)

(Aba’ah adalah pakaian luar yang menutupi pakaian dari pangkal kepala hingga ke bawah kaki)

Abu Abdir Rahman