Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita baginda Muhammad shallallahu’alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabat beliau, Amma ba’du:
Berikut ini sebagian amalan yang dapat melindungi diri kita dari sihir, kesurupan, dan al-‘Ain (penyakit karena mata dengki). Sebuah benteng kuat bagi orang yang mau menjaga dan memliharanya atas izin Allah subhanahu wata’ala. Amalan-amalan ini merupakan usaha untuk melakukan sebab dan termasuk usaha mencegah bahaya sebelum terjadi.

Pertama: Melindungi Diri dari Sihir

  • Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah Rabb semesta alam, dengan bertawakkal kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,

    وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

    “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.” (QS. at-Thalaq: 3).
    Yaitu meyakini bahwa tidak ada sesuatu yang dapat memberi manfaat maupun menolak bahaya melainkan dengan izin Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman,

    وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلاَ رَآدَّ لِفَضْلِهِ

    “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghen-daki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya.” (QS. Yunus: 107). Dan dalam ayat yang lain, Dia subhanahu wata’ala berfirman,

    “Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah.” (QS. al-Baqarah: 102).

  • Menunaikan seluruh kewajiban dan meninggalkan semua yang diharamkan serta bertaubat dari segala dosa dan kemaksiatan. Allah subhanahu wata’ala berfirman,

    “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kamu).” (QS. asy-Syura: 30)

  • Selalu membaca do’a dan wirid yang disyariatkan dalam kitab dan sunnah yang shahih.
  • Membaca al-Qur’an secara umum dan mebaca surat al-Baqarah secara khusus, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Bacalah surat al-Baqarah, karena membacanya adalah keberkahan, meninggalkannya adalah kerugian dan para tukang sihir tidak mampu (menangkalnya).” ( HR. Muslim)
  • Memakan tujuh kurma ‘ajwah (kurma Nabi shallallahu’alaihi wasallam) dari Madinah, jika memungkinkan, karena Rasulullah bersabda, “Barangsiapa di pagi hari makan tujuh buah kurma ‘Ajwah maka pada hari itu dia tidak akan terkena racun ataupun sihir.” (HR. Muttafaq ‘alaih.)
  • Tidak pergi ke tukang sihir baik dengan alasan ingin bertanya, menyembuhkan orang dari sihir ataupun alasan-alasan lainnya yang kesemuanya itu tidak menunjukkan, kecuali kelemahan iman orang tersebut.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menuturkan dalam menjelaskan beberapa amalan untuk menangkal sihir sebelum terjadi, “Adapun amalan yang dapat menangkal sihir sebelum terjadi, yang terpenting dan paling bermanfaat adalah membentengi diri dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan serta do’a-do’a dan perlindungan yang telah dicontohkan di dalam sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Di antaranya adalah:

  • Membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat wajib setelah membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan sesudah salam.
    Dan juga membaca ayat tersebut sebelum tidur. Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung di dalam al-Qur’an al-karim, yaitu firman Allah subhanahu wata’ala:
    “Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah dengan haq) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluqNya; tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. al-Baqarah: 255).
  • Membaca surat al-Ikhlash, al-falaq, dan an-Naas setiap selesai sholat wajib. Dan bacalah tiga surat tersebut tiga kali pada awal siang setelah shalat Shubuh serta pada awal malam setelah shalat Maghrib.
  • Membaca dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah ayat 285-286, pada permulaan malam.

    Dan telah diriwayatkan secara shahih dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,, bahwasanya beliau bersabda, “Barangsiapa yang membaca ayat kursi pada malam hari, niscaya Allah akan senantiasa menjaganya dan syetan tidak akan mendekatinya hingga pagi hari.” Dalam hadits shahih yang lain, beliau juga bersabda, “Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya.” Dan maknanya -Wallahu a’lam- mencukupinya (untuk melindungi) dari segala kejelekan.

  • Memperbanyak berlindung diri dengan membaca kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluq ciptaanNya, di waktu siang maupun malam dan ketika singgah di suatu tempat, baik di sebuah bangunan, padang pasir, di angkasa maupun di laut. Sebagaimana nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa singgah di suatu tempat dan dia mengatakan, “A’udzu bikalimatillahit taammati min syarri maa khalaq” (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluq ciptaan-Nya), niscaya tidak ada sesuatu pun yang membahayakannya sampai dia pergi dari tempat itu.” (HR. Muslim)
  • Membaca do’a berikut sebanyak tiga kali pada pagi hari dan menjelang malam, yaitu:

    ِبسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ اْلعَلِيْمُ

    “Dengan nama Allah Yang bersama namaNya, tidak ada sesuatu pun yang membahayakan, baik di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR. Abu Dawud)

Karena yang demikian itu adalah anjuran dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan merupakan sebab untuk keselamatan diri dari segala kejelekan.
Dzikir dan do’a perlindungan tersebut di atas merupakan sebab paling utama dalam rangka menjaga diri dari sihir dan kejahatan lainnya. Yaitu bagi orang yang selalu mengamalkannya secara benar disertai keyakinan yang penuh kepada Allah subhanahu wata’ala, bertumpu dan pasrah kepadaNya dengan berlapang dada. Bacaan-bacaan tersebut juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang sedang menimpa seseorang, dibaca dengan hati yang khusyu’, tunduk, dan merendahkan diri serta memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang sedang dihadapi.

Ke Dua: Menjaga Diri dari Penyakit al-‘Ain (Pengaruh Mata Dengki):

  • Mengikhlashkan ibadah hanya kepada Allah subhanahu wata’ala.
  • Bertawakkal kepada Dzat Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluq-Nya.
  • Membentengi diri dengan wirid-wirid yang disyariatkan dalam Al-Qur’an dan sunnah shohihah.
  • Berlindung kepada Allahl dari kejahatan mata yang memandang.
  • Menyembunyikan kebaikan-kebaikan dari orang yang dikhawatirkan memiliki mata jahat.
  • Bagi orang yang takut mengenai orang lain akibat pengaruh dari matanya hendaknya mendoakan keberkahan, yaitu dengan mengucapkan,

    مَا شَاءَ اللهُ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

    “Masya Allah (atas kehendak Allah), tidak ada kekuatan melainkan hanya dengan pertolongan Allah.”

Ke Tiga: Menjaga Diri dari Kesurupan:

  • Membentengi diri dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan secara umum.
  • Membentengi diri dengan dzikir-dzikir yang diucapkan di tempat-tempat ia melepaskan pakaiannya, seperti:
  • Ketika masuk WC, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Hijab penghalang antara mata jin dan aurat bani Adam ketika salah seorang di antara kalian masuk WC adalah dengan do’a:

    بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ اْلخُبُثِ وَاْلخَبَائِثِ

    (Dengan nama Allah, ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari pada syetan jantan dan syetan betina).” (HR. Muttafaq ‘alaih).

  • Ketika hendak bersenggama, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam “Sekiranya salah seorang di antara kalian jika hendak bersenggama dengan istrinya membaca:

    بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

    (Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah syetan dari kami dan dari apa yang Engkau rizkikan kepada kami), maka sesungguhnya jika keduanya dikaruniai anak dari hubungan itu, niscaya dia tidak akan dibahayakan oleh syetan selama-lamanya.” (HR. Muttafaq ‘alaih).

  • Menahan anak-anak kecil keluar rumah dan bermain ketika malam datang, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Apabila kalian memasuki waktu malam, maka tahanlah anak-anak kalian (supaya tidak keluar rumah), karena syetan sedang berkeliaran pada saat itu. Apabila malam telah pergi, maka biarkanlah mereka.” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Diterbitkan oleh Daar Ibn al-Atsir