Allah berfirman :

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آَدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

”Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (al-Isra’ : 70)

Maha Suci Allah yang telah menganugerahi manusia seluruh kemuliaan, berupa akal, ilmu, kemampuan menjelaskan, kemampuan berbicara, bentuk dan postur yang elok dan indah, keadaan yang terhormat, tubuh yang seimbang, kemampuan menggali ilmu dengan argumentasi dan pemikiran, memiliki akhlak yang mulia dan utama, seperti kebajikan, ketaatan dan ketundukan. Sungguh jauh berbeda dengan kondisinya ketika ia masih berupa setets air mani dalam rahim ibunya, disimpan di sana, dengan keadaannya sekarang ini, yang mana para malaikat menghampirinya dalam surga. Sungguh Maha Benar Allah dengan Firman-Nya :

فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (al-Mu’minun : 14)

Dunia laksana kampung dan orang yang beriman adalah kepala kampungnya. Semua yang ada sibuk melayaninya dan berusaha mendatangkan maslahat baginya. Semua yang ada diciptakan untuk berkhidmat untuknya dan sebagai fasilitas hidupnya. Para malaikat yang memikul Arsy Allah Yang Maha Pengasih dan yang disekelilingnya memohon ampunan baginya. Para malaikat yang ditugaskan menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman berusaha mendatangkan rizki baginya. Alam jagad raya senantiasa beredar untuk kemaslahatan dirinya. Matahari, bulan dan bintang-bintang beredar menurut hitungan waktu yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman yang menjadi kebutuhan makanan pokoknya. Langit nan biru disediakan lengkap dengan angina, udara, awan dan burung-burung. Dan seluruh fasilitas yang ada di muka bumi disediakan untuknya. Diciptakan khusus untuk maslahat dirinya. Tanah, gunung, lautan, sungai, pepohonan, tumbuh-tumbuhan dan segala macam hewan serta segala sesuatu yang ada di permukaan bumi adalah untuknya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah :

اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (12) وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

”Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizing-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.” (al-Jatsiyah : 12-13)

Dan dalam ayat lain Allah berfirman :

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْأَنْهَارَ (32) وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ (33) وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

”Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, Kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”(Ibrahim : 32-34)

Orang yang berjalan guna mengenal tanda-tanda kekuasaan Allah, memperhatikan hikmah dan ketinggian sifat-sifat-Nya tentu lebih dalam ma’rifatnya dan lebih luas ilmunya daripada orang yang berdiam diri di tempat lalu merasa puas dengan adapt dan tabiat aslinya.

(Keajaiban-keajaiban Makhluk dalam Pandangan al-Imam Ibnul Qayyim, Pustaka Darul Haq)