Jepang merupakan salah satu dari sedikit negara yang memadukan antara dua keistimewaan yang jarang dinikmati oleh suatu Negara. Dia merupakan Negara yang memiliki peradaban yang abadi yang terukir lama di dalam sejarah, dan pada saat yang sama Jepang tetap merupakan tawanan masa lalu, bahkan Jepang mampu mewujudkan kemajuan dan perkembangan yang signifikan yang membuatnya menjadi Pelopor teknologi modern, meskipun jarak antara Jepang dan dunia Islam begitu jauh, tetapi hal tersebut tidak menutup pintu-pintu negara sinar matahari sebagaimana mereka menyebutnya di depan agama Islam. Di mana delegasi mahasiswa Muslim dari Indonesia, Malaysia, Pakistan dan Bangladesh, diutus/ dikirim kepadanya dan telah berbaur dan berinteraksi dengan warga jepang dan memiliki dampak positif pada usaha/ upaya anak-anak “sumo” untuk mengenal Islam dan memeluknya pada akhirnya.

Perhatian Jepang dalam interaksinya dengan dunia Islam juga telah memainkan peranan penting dalam kerangka ini; di mana pemerintah Jepang sangat antusias untuk memperkuat hubungan dengan dunia Islam melalui pembukaan/ dibukanya berbagai perguruan tinggi dan boarding school-boarding school yang kompeten/ spesialis dalam urusan daerah, dan mengambil para akademisi dari negara-negara Islam di sekitarnya, yang membantu Jepang untuk mengetahui prinsip-prinsip agama Islam dan memeluknya, sehingga saat ini jumlah umat Islam di Jepang mencapai lebih dari 100 ribu orang, termasuk lebih dari 15 ribu orang merupakan aset Negara Jepang.

Meskipun Jepang baru mengenal Islam dan tidak memiliki prasarana yang memadai pada lembaga-lembaga Islam yang ada, akan tetapi bulan Ramadhan di Negara Jepang memiliki tradisi dan adat-istiadat yang membuat warga Jepang tertarik dan bersemangat untuk menjalaninya sepanjang bulan suci, “Kami akan belajar mengenal Islam sejak “Islam today” bertemu dengan DR. Amin. Taco Massu, ketua Asosiasi Muslim Jepang hari ini. (istod/an)