Segala puji hanya bagi Allahl! Sesungguhnya seorang hamba akan senantiasa melewati berbagai cobaan dan kesulitan di dunia ini, dan bila ia berada di persimpangan jalan, pasti akan membutuhkan pertolongan Rabbnya, menyerahkan urusannya kepada-Nya, dan meminta petunjuk kebaikan kepada-Nya.
Di antara ibadah-ibadah yang paling agung di saat pikiran sedang buntu dan manusia ditimpa kebingungan adalah shalat Istikharah sebagaimana yang ditunjukkan oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam saat beliau bersabda, “Bila salah seorang di antara kamu memiliki keinginan terhadap sesuatu, maka hendaklah ia melakukan shalat dua raka’at, kemudian mengucapkan,

اللَّهُمَّ إِنيِّ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ اْلعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ, وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ, وَأَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِي فيِ دِيْنيِ وَمَعَاشيِ وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ ليِ وَيَسِّرْهُ ليِ، ثُمَّ بَارِكْ ليِ فِيْهِ. وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ ليِ فيِ دِيْنيِ وَمَعَاشيِ وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنيِّ وَاصْرِفْنيِ عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِيَ اْلخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنيِ بِهِ

“[Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepa-da-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha-agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kua-sa. Engkau mengetahui sedang aku tidak mengetahui dan Eng-kau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (di sini, orang yang mem-punyai hajat hendaknya menyebutkan persoalannya) adalah baik untuk agamaku, kehidupanku, dan akibatnya terhadap diriku, di dunia atau akhirat, maka taqdirkanlah untukku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini berbahaya bagiku dalam agama, kehidupanku dan akibatnya terhadap diriku, maka jauhkanlah persoalan tersebut dariku dan jauhkanlah aku darinya, taqdirkan kebaikan untukku di mana pun ia berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku.]” (HR. al-Bukhari)

Beberapa Catatan:

  • Biasakanlah dirimu untuk melakukan shalat Istikharah dalam setiap perkara apa saja sekali pun sepele.
  • Yakinlah bahwa Allah subhanahu wata’ala akan menganugerahkan petunjuk kepada-mu untuk hal yang lebih baik, himpun segenap hatimu saat berdo’a, renungi dan pahamilah makna-maknanya yang agung.
  • Tidak sah kamu melakukan shalat Istikharah setelah shalat fardhu tetapi harus berupa (shalat sunnah) dua raka’at yang khusus untuk shalat Istikharah.
  • Jika kamu hendak melakukan shalat Istikharah setelah shalat sunnah Rawatib, shalat Dhuha atau shalat-shalat sunnah lainnya, maka hal itu boleh dengan syarat kamu berniat Istikharah sebelum memulai shalat . Sedangkan bila kamu telah melakukan Takbiratul Ihram untuk shalat padahal belum meniatkan shalat Istikharah, maka tidak sah.
  • Jika kamu perlu melakukan shalat Istikharah di waktu-waktu yang terlarang, maka bersabarlah hingga masuk waktu shalat. Jika urusan yang ingin kamu Istikharah-kan itu dikhawatirkan terlewati, maka shalatlah di waktu larangan shalat dan ber-istikharah-lah.
  • Jika ada yang menghalangimu untuk shalat -seperti sedang haidh bagi wanita-, maka tunggulah hingga halangan itu hilang. Jika urusan yang ingin kamu Istikharahkan itu dikhawatirkan terlewati, maka beristikharahlah dengan cara berdo’a, bukan dengan melakukan shalat.
  • Bila kamu tidak hafal do’a Istikharah, maka bacalah di kertas atau kitab tetapi sebaiknya dihafal.
  • Do’a shalat Istikharah boleh diucapkan sebelum salam dari shalat -yakni setelah tasyahhud- sebagaimana halnya boleh setelah salam.
  • Bila kamu telah melakukan shalat Istikharah, maka lakukanlah apa yang kamu inginkan itu dan jangan menunggu mendapatkan mimpi mengenai hal itu.
  • Bila masih belum tampak bagimu mana yang lebih baik, maka kamu boleh mengulangi shalat Istikharah.
  • Jangan tambahkan apa pun pada do’a ini dan jangan pula dikurangi. Berhentilah sebatas dalil yang ada.
  • Jangan kamu jadikan hawa nafsumu menguasai dirimu terhadap pilihanmu, sebab bisa jadi yang lebih baik bagimu itu adalah yang bertentangan dengan hawa nafsumu itu.
  • Jangan lupa untuk meminta pendapat orang-orang yang bijak dan shalih. Gabungkan antara shalat Istikharah dan meminta pendapat.
    Semoga Allah subhanahu wata’ala menganugerahkan taufik kepadamu untuk hal yang baik bagimu. Semoga kesejahteraan dan keselamatan tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam, keluarganya dan sahabat beliau.

      Disusun oleh Daar al-Qasim