Tanya: “Apakah engkau menginginkan agar Allah subhanahu wata’ala meyediakan untukmu jamuan/hidangan kelak di dalam surga?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang pergi di pagi hari ke masjid atau pada sore harinya, maka Allah subhanahu wata’ala menyediakan untuknya hidangan di dalam surga setiap pagi dan sore hari.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Tanya: “Apakah engkau telah mengamalkan hadits berikut ini?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah para hamba memasuki waktu pagi kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari mereka berdo’a, “Ya Allah berikanlah ganti kepada orang yang berinfaq”. Dan yang lain berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran kepada orang yang pelit terhadap hartanya .” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau ingin agar Allah subhanahu wata’ala bershalawat untukmu?

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang bershalawat atasku satu kali shalawat, maka Allah subhanahu wata’ala akan bershawalat untuknya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau menginginkan sebuah rumah di dalam surga?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim melakukan shalat karena Allah setiap harinya sebanyak dua belas rakaat sebagai tambahan (tathawwu’) selain shalat fardhu, melainkan Allah subhanahu wata’ala akan membangun untuknya sebuah rumah di dalam surga.” (HR. Muslim).

Tanya: “Apakah engkau telah mendengarkan wasiat ini?”

Jawab: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dia berkata, “Kekasihku (Nabi) shallallahu’alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku untuk berpuasa sebanyak tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat waktu dhuha, dan shalat witir sebelum aku tidur.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Tanya: “Bagaimana agar amal shalihmu tidak terputus setelah engkau mati?”

Jawab: “Yaitu dengan membangun masjid, menggali sumur, mendidik anak dengan kebaikan, menyebarkan ilmu seperti dengan mencetak buku lalu membagikannya, mengcopi kaset lalu dibagi-bagikan, dan membantu penyebaran ilmu dengan harta. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,”Apabila manusia telah mati maka putuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shaleh yang mendo’akannya.” (HR. Muslim)

Tanya: “Bagaimana cara engkau agar do’amu dikabulkan?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim berdo’a untuk saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya, kecuali malaikat berkata, “Dan semoga engkau mendapatkan yang seperti itu juga.” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau mengetahui kalimat yang paling dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku beritahu ucapan yang paling dicintai Allah? Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala adalah “Subhanallahi wabihamdihi.” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau ingin dosa-dosamu diampuni walau-pun sangat banyak?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan “Subhanallahi wabihamdihi” dalam sehari sebanyak seratus kali, maka dosa-dosanya akan dihapuskan walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Tanya: “Apakah engkau ingin agar dekat dengan Rabbmu?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Saat-saat terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika dia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdo’a (ketika sujud).” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau menginginkan agar ketenangan turun dan diliputi dengan rahmat?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat akan menaungi mereka, rahmat akan meliputi mereka dan akan turun ketenangan pada mereka, dan Allah subhanahu wata’alamembanggakan mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau sudah merenungkan hadits berikut ini?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim ditimpa rasa lelah, musibah, kesedihan, duka cita, kegalauan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah subhanahu wata’ala akan menghapuskan dengannya kesa-lahan-kesalahannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Tanya: “Apakah engkau menginginkan pahala shalat malam secara sempurna?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang melakukan shalat Isya’ dengan berjama’ah, maka seakan-akan dia shalat separuh malam, dan barangsiapa yang melakukan shalat Shubuh dengan berjama’ah, maka seakan-akan dia melakukan shalat semalam suntuk.” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau menginginkan kebaikan sebesar gunung?”

Jawab: “Barangsiapa yang menghadiri jenazah sampai dishalatkan, maka dia mendapatkan satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga dikubur, maka ia mendapatkan dua qirath. Ditanyakan, “Apakah yang dimaksudkan dengan dua qirath itu?” Beliau menjawab, “Seperti dua gunung yang besar.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Tanya: “Apakah engkau ingin selalu dalam penjagaan Allah subhanahu wata’ala?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat Shubuh dengan berjama’ah, maka dia dalam perlindungan Allah.” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau ingin agar Allah subhanahu wata’ala menjauhkanmu dari neraka sejauh tujuh puluh tahun?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah subhanahu wata’alaakan menjauhkan wajahnya dari api neraka(dengan puasa itu) selama jarak perjalanan tujuh puluh tahun.” (HR. Muttafaq ‘ alaih)

Tanya: “Apakah engkau menginginkan jalan yang dapat mengantarkanmu masuk surga?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menempuh satu jalan, untuk mencari ilmu, maka Allah subhanahu wata’ala akan memudahkan baginya jalan menuju surga. ” (HR. Muslim)

Tanya: “Apakah engkau menginginkan pahala orang yang berpuasa, atau orang yang shalat malam, atau orang yang berjihad?”

Jawab: “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Orang yang menanggung para janda dan orang miskin seperti mujahid di jalan Allah subhanahu wata’ala dan aku mengira beliau juga berkata, dan seperti orang yang melaksanakan shalat malam tanpa henti dan berpuasa tanpa berbuka.” (HR. Muttafaq ‘alaih).