ahmaqAhmaq berarti dungu, pandir, dari al-humqu yang artinya tidak laku, orang dungu disebut ahmaq karena pendapat dan pikiran tidak laku, tidak ada yang mau menerima, tidak ada yang mengambilnya, bisa juga berarti bermakna al-ghurur, penipuan, orang dungu disebut ahmaq karena kalau Anda tidak berhati-hati, maka akan tertipu olehnya, Anda mengiranya pandai, tenyata pandir, atau karena dia mudah tertipu sehingga disebut dengan ahmaq.

Ibnu Syubrumah ditanya, “Apa batasan dungu?” Dia menjawab, “Tidak ada batasannya.”

Ada yang berkata, enam perkara diketahui pada orang dungu: Marah tanpa sebab, berbicara tanpa guna, memberi tidak pada tempatnya, menyebar rahasia, percaya kepada siapa pun dan tidak mengetahui mana kawan dan mana lawan.

Ada yang berkata, orang ahmad diketahui melalui: Menzhalimi rekannya, berbicara tanpa pertimbangan sehingga menyesal, bila berbicara, berbicara dosa, bia diam lalai, bila melihat pintu fitnah maka dia bergegas kepadanya, bila melihat pintu kebaikan dia menjauh darinya.

Mereka berkata, kedunguan seseorang merusak agamanya.

Mereka berkata, bila akal seseorang sempurna maka dia sedikit berbicara, bila akal seseorang kurang maka dia banyak berbicara.

Mereka berkata, berkawan dengan ahmaq adalah capek deh.

Mereka berkata, menjauhi ahmaq adalah keutamaan.

Al-Auza’i berkata, Isa ditanya, “Apa obat dungu?” Dia menjawab, “Aku tidak menemukannya.”

وَبَعْضُ الداءِ مُلْتَمَسٌ دَوَاهُ وَدَاءُ النُّوْكِ لَيْسَ لَهُ دَوَاء

Sebagian penyakit bisa dicarikan obatnya
Tetapi tidak ada obat bagi kedunguan.

Zaid bin Aslam berkata, “Kamu dijauhi oleh berakal adalah lebih baik daripada didekati orang dungu.”

Dua sifat, kamu akan mendapati salah satunya pada orang dungu: Banyak menoleh dan cepat menjawab.

Sahal bin Harun berkata, “Tiga orang dungu walaupun berakal: Orang marah, orang cemburu dan orang mabuk.”

Orang bijak berkata, termasuk kedunguan mencari teman tanpa kesetiaan, mencari akhirat dengan riya`, mencari cinta wanita dengan kekerasan, mencari ilmu dengan leha-leha.

Orang-orang Arab berkata, telah beristirahat orang yang dungu. Orang-orang Persia berkata, telah mati.

طَلَبْتُ الرِّزْقَ بِالعَقْلِ مِنَ الغَرْبِ إِلىَ الشَّرْقِ
فَلَمْ يُكْسِبْنِي العَقْلُ سِوَى البُعْد مِنَ الرِّزْقِ
فَأَدْبَرْتُ عَنِ العَقْلِ وَأَقَبَلْتُ عَلىَ الحُمْقِ
فَلَمْ أَتْعَبْ وَلَمْ أَنصَبْ وَلَمْ أَضْرَعْ إِلىَ الخَلْقِ

Aku mencari rizki dengan akal
Dari timur hingga barat
Ternyata akal tidak membuatku
Kecuali semakin jauh dari rizki
Maka aku berpaling dari akal
Aku mendatangi kedunguan
Dan aku tidak lelah dan tidak capek
Aku tidak merendah kepada makhluk.

Bahjatul Majalis, Al-Hafizh Ibnu Abdul Bar.